Bersiap Hadapi Karhutla, Polres Gelar Apel Satgas Terpadu

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo sedang melakukan uji coba peralatan sederhana penanganan Karhutla di wilayah Pulang Pisau, Rabu (17/6/2020) di halaman Mako Polres Pulang Pisau

BALANGANEWS, PULANG PISAU – Berbagai upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau terus dilakukan dengan mengajak seluruh elemen di daerah untuk bekerjasama.

Merealisasikan kerjasama itu, Polres Pulang Pisau bersama Pemkab setempat menggelar Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penanganan Karhutla di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2020 di halaman Mako Polres Pulang Pisau, Rabu (17/6/2020).

Dalam sambutan Kapolda Kalteng, Irjen Pol Dedi Prasetyo, yang dibacakan Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo yang juga bertindak selaku inspektur Upacara (Irup) mengungkapkan, apel terpadu ini merupakan bentuk kesiapsiagaan bersama baik Polri, TNI dan stake holder lainnya dalam menghadapi Karhutla yang terjadi di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2020.

“Melalui apel kesiapsiagaan ini diharapkan adanya kekuatan personil berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sehingga siap diturunkan ke lapangan jika kebakaran benar-benar terjadi,” ujar Edy di hadapan personil Apel terpadu.

Kendati demikian Edy berharap Karhutla tahun 2020 ini tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. “Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga Karhutla tahun 2020 di wilayah Kabupaten Pulang Pisau tidak terjadi,” kata dia.

Menurut Edy sinergisitas yang nyata pencegahan dini Karhutla dinilai penting sebagai antisipasi dan pengurangan risiko untuk menghadapi kolateral bencana ini.

Dikatakannya, leading sector penanganan bencana Karhutla di Kabupaten Pulang Pisau adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bekerjasama dengan TNI dan Polri. “Namun harus kita sadari, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang ada dapat menjadi kendala pelaksanaannya di lapangan. Oleh sebab itu penting dibentuk Satgas Terpadu yang akan bertanggungjawab penuh terhadap bencana Karhutla yang akan terjadi,” ujar Edy.

Menurut data pada tahun 2019, provinsi Kalimantan Tengah mengalami Karhutla sangat besar yang menyebabkan Negara tetangga terimbas asap, seperti Malaysia, Singapura, Papua Nugini, Timor Leste dan Thailand. “Kita ketahui Malaysia sempat menuntut Indonesia ke pengadilan Internasional karena dirugikan akibat Karhutla ini,” bebernya.

Sesuai data dalam Negeri menyebutkan bahwa dampak yang timbul akibat kabut asap terjadinya penurunan ekonomi hampir 10 persen. Belum lagi dampak terhadap pendidikan, sekolah terpaksa diliburkan selama satu bulan untuk menghindari asap yang berbahaya bagi kesehatan.

Secara teoritis, lanjut Edy, penyebab Karhutla terjadi karena dua faktor, yakni faktor alam, mulai musim kering hingga musim tanam sangat mudah terbakar. Bisa juga faktor manusia karena kelalaian maupun kesengajaan.

Besar harapan Kapolda, kata Edy, kepada seluruh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, Danramil, Kapolres serta Dandim dan jajarannya untuk bersinergi dalam upaya pencegahan terjadinya Karhutla melalui pemetaan di wilayah masing-masing yang memiliki potensi titik api yang besar.

“Simulasi dan latihan pemadaman api menggunakan peralatan sederhana harus tetap dilakukan, galang potensi masyarakat untuk membuat sekat kanal guna pengaturan hidrology pada lahan gambut,” kata Edy.

Selain itu penyuluhan pada masyarakat tentang Karhutla juga harus ditingkatkan untuk menciptakan kepedulian akibat bahaya Karhutla serta meningkatkan patroli dan potensi masyarakat untuk melakukan pengawasan rutin,” tukasnya.

Dalam kegiatan Apel Pasukan Kesiapsiagaan Satgas Terpadu Penanganan Karhutla di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2020 ini turut hadir Kapolres Pulang Pisau, AKBP Yuniar Ariefianto, Ketua DPRD Pulang Pisau, H Ahmad Rifai, Kejari Pulang Pisau, Triono Rahyudi, Ketua PN Pulang Pisau Agung Nugroho dan sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemkab Pulang Pisau. (nor)