BALANGANEWS, PULANG PISAU – Para petani di lahan Food Estate, Desa Kantan Muara, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau mengeluhkan kondisi saluran air baik primer maupun sekunder di lahan yang akan mereka garap
Untuk itu sebanyak 6 kelompok tani di Desa Kantan Muara, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, mengusulkan pembuatan saluran sekunder dan normalisasi saluran primer induk untuk mengairi sawah-sawah mereka.
Usulan itu disampaikan Ketua Gapoktan Kantan Muara Edy Sutoyo langsung kepada Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI Ali Jamil dalam pertemuan dengan petani Kantan Muara, Sabtu (30/10/2021) akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut hadir Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mendampingi tamu-tamu dari pusat yang berkunjung ke lahan Food Estate antara lain Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI Ali Jamil dan Auditor Utama Keuangan Negara IV BPK Syamsudin.
Wagub sendiri hadir didampingi Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait serta Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kalteng Agus Triyono. Dari Pemerintah Daerah hadir Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang dan Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau H Ahmad Fadli Rahman, untuk bertemu para petani Food Estate di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Wakil Ketua I DPRD H Ahmad Fadli Rahman kepada media ini mengatakan, dalam diskusi pada pertemuan dengan Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI Ali Jamil, Auditor Utama Keuangan Negara IV BPK Syamsudin, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang dan pejabat provinsi serta kabupaten lainnya disimpulkan bahwa hal mendesak untuk memaksimalkan produktifitas pertanian adalah normalisasi saluran air baik primer maupun sekunder.
“Kita mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI yang telah berkenan meninjau langsung lokasi lahan Food Estate yang ada di Desa Kantan Muara. Dengan demikian beliau-beliau bisa melihat langsung kondisi dan kendala yang dihadapi masyarakat petani dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya padi,” terang H Fadli, Minggu (31/10/2021).
Legislator PDI Perjuangan Pulang Pisau ini juga mengungkapkan, dengan kehadiran para pemangku kepentingan dari pemerintah pusat dan provinsi ini melihat langsung kondisi di lapangan akan memberikan titik terang terhadap persoalan yang dihadapi petani Food Estate selama ini. “Besar harapan kami agar Dirjen Kementerian Pertanian RI melalui Kementerian PU dapat mengabulkan keinginan petani untuk normalisasi saluran primer dan pembuatan saluran sekunder,” tukas H Fadli.
Sementara Ketua Gapoktan Kantan Muara Edy Sutoyo mengatakan, terdapat 183 hektare (ha) lahan ekstensifikasi yang dikelola oleh 4 kelompok tani di Desa Kantan Muara, kemudian terdapat 51 ha lahan intensifikasi yang dikelola 2 kelompok tani.
“Namun kendala yang kami hadapi sekarang ini adalah tidak maksimalnya saluran primer dan belum adanya pembuatan saluran sekunder untuk luas lahan yang kami kelola. Oleh sebab itu kami meminta kepada Dirjen Kementerian Pertanian RI untuk melakukan normalisasi saluran primer dan pembuatan saluran sekunder, agar kesuburan tanah kami kembali seperti semula,” katanya.
Dijelaskan Edy Sutoyo saat ini saluran primer yang sudah ada sepanjang 6 kilometer (km) sedangkan saluran sekunder dibutuhkan kurang lebih 48 km kiri dan kanan petak sawah. “Jika saluran primer dinormalisasi dan saluran sekundernya dibuat kami optimis hasil pertanian kami akan jauh lebih meningkat, karena selama kendala yang kami hadapi adalah terkait saluran primer dan sekunder ini agar bisa melakukan olah tanah dan pembuatan tata air mikro,” ungkap Edy Sutoyo. (nor)