Karya: Rahmi Nurfitriana
Dua puluh tiga hari telah berlalu…
Dan bayang itu, masih utuh
Ia ada terselip di antara gerimis yang jatuh
Dan di sudut kota yang tak ingin terlupakan
Tulisan-tulisan dengan detak yang resah
Menitipkan rindu di antara aksara
Tapi, tak cukup berani menyebut nama itu
Biarlah…
Dua puluh tiga hari telah berlalu…
Hanyalah sunyi yang menjawab tanya
Apakah namaku masih kau ingat,
Atau telah luruh bersama senja?
Palangka Raya, 2025