Puisi: Hanya di Depan Monitor

Ilustrasi (Suara.com)

Dulu saat aku ingin bercerita, akan aku sampaikan kepada sang pendengar yang setia

Namun kini, hanya di depan monitor

Dulu saat aku resah, gelisah, gundah, aku ungkapkan kepada sang penyuka cerita

Namun kini, hanya di depan monitor

Terasa sangat jauh untuk menggapai

Seolah harapan tak tercapai

Dunia yang dihuni oleh miliaran manusia

Terasa sunyi tanpa satu pun rasa gembira

Dan, pandemi merajalela

Aku tak kuasa

Kurindu gelak tawa

Orang-orang yang istimewa

Kini, hanya di depan monitor

Kulemparkan senyum khas yang tak beraturan

Kini, hanya di depan monitor

Kusampaikan asa yang memberatkan beban

Pandemi benar-benar mengusik

Kesedihan yang rumit nan berisik

Pandemi benar-benar menindas

Suara hati enggan tuk tertandas

Kini hanya di depan monitor

Aku, kamu, kita semua…

Berbagi cerita tentang suka dan duka

Berbagi rasa yang menggema di dada

Walau hanya di depan monitor

Tak berhenti berharap agar ini lekas berlalu

Mengganti pilu

Melawan kepedihan itu

Palangka Raya 2020