Karya: Rahmi Nurfitriana
Datanglah lagi, wahai purnama,
setelah sekian malam kau sembunyi di balik awan.
Langit terasa kehilangan nadinya,
sepi tanpa lembut sinar yang biasa menenangkan.
Sungguh, aku rindu caramu menyinari bumi,
tanpa berkata, tapi mampu menghibur yang terluka.
Setiap bias cahayamu seperti doa,
menyentuh hati yang sedang berkelana.
Kau tak pernah datang lebih awal,
tapi juga tak pernah benar-benar pergi.
Kau hanya menunggu waktu terbaik
untuk mengingatkan: indah selalu butuh jeda.
Palangka Raya, 2025










