Sempat redup semangat diri
Tatkala kisah luka muncul bertubi-tubi
Sempat tersungkur
Pedih tidak terukur
Ketika gelap yang mampu terlewati
Saat hujan menemani perjalanan diri yang kaku
Sempat menangis
Lalu, meringis
Di kejauhan, daun-daun jatuh perlahan
Disapa sang angin yang tidak mengerikan
Tidak mengancam
Namun, terbang tanpa tujuan
Di sebuah jalan
Mencoba merenung
Tidak perlu cahayaku redup
Terpenting, tidak akan padam
Di suatu hari
Kembali, langkah tercipta
Tidak perlu diriku sempurna
Terpenting, terus merajut asa
Palangka Raya, 2022