si kuntilanak kembali ke atas pohon besar tempat tinggal barunya dan menyiapkan hadiah demi hadiah yang sudah didapatnya dan akan diberikan kepada teman-teman tongkrongannya.
Ada lipstik merah untuk suster ngesot, kupluk hijau yang akan diberikannya kepada si tuyul juga salendang sutera untuk sundel bolong. Tak lupa juga, ada gelang couple yang akan diberikannya untuk si pocong.
Dan malam akhirnya tiba, kuntilanak datang ke tempat tongkrongan dengan tawa gembira khasnya. Namun, tak dijumpainya satu hantu pun di tempat itu. Harusnya teman-temannya sudah ada di situ. Tapi malam itu, kuntilanak hanya berteman dengan keheningan. Sebenarnya kuntilanak cemas, sebab ia takut diganggu oleh kuntilanak lain yang lebih mengerikan. Maklum saja, kuntilanak yang satu itu rupanya hanya kuntilanak masa kini yang masih junior.
Malam semakin larut, kuntilanak tidak bertemu dengan teman-temannya. Padahal ia hanya ingin meminta maaf kepada teman-temannya atas kesalahan besar yang diperbuatnya. Dengan lesu, kunti pun memutuskan untuk kembali pulang. Sebab matanya tersisa 5 watt dengan kantuk yang sempurna. Tapi, di perjalanan pulang, tiba-tiba