Ketika Perkataan di Medsos Lebih Berbahaya Daripada di Dunia Nyata

41e833d8 67d6 441d 9cf9 5b4b3a1584a3
Ilham Romadhona

Itu disebabkan karena media sosial tempat berkomunikasi yang luas dan bebas menyampaikan pendapat.
Perkataan di media sosial itu lebih berbahaya dari pada perkataan di dunia nyata, mengapa? Ya karena semua orang dapat melihat pendapat kita. Baik dari kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa itu mereka semua dapat menilai (apakah baik ataupun buruk) dari setiap kata-kata yang kita sampaikan di media sosial. Dan lebih parahnya lagi, adanya jejak digital yang mempermudah orang-orang untuk melapor ke pihak yang berwewenang apabila mereka merasa tersinggung apa yang kita sampaikan.

Dalam berkomunikasi di media sosial, apa yang kita sampaikan lewat ketikan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Teman atau kerabat bisa saja salah menangkap apa yang kita maksud. Akibat berkata perkataan yang negatif, itu akan sulit bagi lawan bicara membedakan mana yang bercanda dan yang serius. Karena dalam berkomunikasi (chat) di media sosial, komunikan tidak dapat melihat mimik wajah kita, itu hal yang menjadi kesulitan bagi mereka untuk membedakan apakah itu hal gurauan atau tidak. Jika berkomunikasi secara langsung, komunikan dapat melihat ekspresi dari wajah kita, dan dapat menilai dan menangkap maksud dari setiap perkataan tersebut.

Lalu muncul lah kalimat “jarimu harimau mu”, itu dikarenakan apa yang kita sampaikan lewat ketikan akan berdampak pada orang sekitar. Kawan-kawan akan kehilangan respek terhadap kita karena mereka tersinggung dari kalimat yang kita sampaikan lewat kolom chat. Maka dari itu sebaiknya kita berkomunikasi langsung jika ingin membahas hal yang serius. Dan juga, setiap perkataan di media sosial harus lebih sopan agar disegani banyak orang dan tidak membuat orang sakit hati.