Balanganews.com – Menurut saya di zaman sekarang kita pasti pernah mendengar insomnia, ya insomnia adalah masalah sulit tidur dan sulit tidur nyenyak yang berkelanjutan.
Sebagian besar kasus insomnia terkait dengan kebiasaan kurang tidur, depresi, kecemasan, kurang olahraga, penyakit kronis, atau obat-obatan tertentu.
Yang kita ketahui penyebab Insomnia mengalami stress. Mengingat peristiwa yang traumatis. Terjadinya perubahan kebiasaan tidur, seperti tinggal di rumah baru.
Menurut saya setelah pandemi ini orang yang mengalami penyakit Insomnia meningkat. Karena kita cuman berdiam diri di rumah tanpa keluar dari rumah. Pastinya mengalami stress yang berkemungkinan.
Karena sudah biasa melakukan aktivitas terus menerus di malam hari pada jam tidur, membuat saya keterusan tetap bertahan dan tidak tidur pada malam hari meskipun tidak sedang mengetik di depan layar. Terkadang saya ngantuk, tetapi tidak bisa tidur. Kok bisa?
Ya itu tadi, karena jadwal tidur yang berantakan membuat saya tidak bisa tidur dengan nyenyak pada malam hari. Saya coba untuk memejamkan mata agar tertidur tetap saja tidak bisa. Malah mata saya perih dipaksa tidur. Hal itu membuat saya tersiksa pada malam hari, di saat sudah menguap tetapi tidak bisa tidur dan alhasil bermain dan beraktivitas lah saya di saat orang lain tidur.
Bagi saya Insomnia bisa berakibat fatal jika menyebabkan kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obsesitas, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh kita. Apakah Insomnia bisa menyebabkan kematian ? jawaban nya iya memang dapat meningkatkan risiko kematian jika tidak dilakukan penanganan lebih lanjut.