BALANGANEWS, BUNTOK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) melalukan pelatihan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP).
Kegiatan tersebut, merupakan dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) sanitasi Kabupaten Barsel, menyusun strategi sanitasi, berdasarkan pendekatan program PPSP.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan keputusan Bupati Barsel nomor 188.45/45/2022 dan tim studi EHRA dibentuk.
Kepala Dinkes Barsel drg. Daryomo Sukiastomo mengatakan, bahwa studi EHRA dilakukan dalam kurun waktu tertentu setiap empat tahun sekali.
“Untuk tahun ini Dinkes Barsel akan melakukan review kembali studi EHRA, yang nantinya akan menjadi bahan masukan dalam pemutahiran SSK,” katanya, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya, pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi yang akurat. Kemudian, sanitasi masih dipandang kurang penting.
“Salah satunya terbatasnya kesempatan dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan. Makanya studi EHRA bertujuan untuk mengumpulkan data primer tersebut,” ucapnya.
Kemudian, mengkoordinir kegiatan survey, EHRA di wilayahnya dengan baik dan tepat waktu bagi koordinir kecamatan.
”Melakukan pengolahan analisis dan interprestasi EHRA dengan menggunakan softwere bagi tim entry dan analisis data,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, dihadiri sebanyak 31 orang. Terdiri dari 6 koordinator kecamatan, sepervisor 12 orang, tim entry data 10 orang dan tim analisis data sebanyak 3 orang
“Untuk narasumber ada sebanyak 4 orang. 3 orang dari Dinkes Provinsi Kalteng, Balai Prasarana Wilayah Kalteng 1 orang,” pungkasnya. (lam)
