BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi membatalkan pembangunan Bundaran Gunung Perak ikon Barito Timur itu yang sempat direncanakan tahun ini.
“Pembatalan ini akibat anggaran kita (PUPR) terkena realokasi anggaran untuk penanganan virus Corona Covid-19, sehingga pembangunan bundaran yang sedianya akan dijadikan Ikon Ibu kota Kabupaten Barito Timur tersebut terpaksa dibatalkan,” kata Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Barito Timur, Jumail Paladuk di Tamiang Layang, Senin (11/5/2020).
Menurut Jumail Paladuk, setelah terkena realokasi anggaran, kini anggaran Dinas PUPR tahun 2020 yang sebelumnya Rp90 miliar lebih menjadi Rp20 miliar lebih dan dana itu adalah Belanja Langsung (BL) dan Belanja Tidak Langsung (BTL) sehingga banyak pekerjaan yang telah direncanakan diantaranya pembangunan Bundaran Gunung Perak di Longkang Jaar itu terpaksa dibatalkan atau ditunda.
Ditambahkan dia, adapun rencana dana untuk pembangunan Bundaran Gunung Perak sebesar Rp3 miliar yang terdiri dari Rp1,5 miliar untuk jalan bundaran teranggarkan pada Bidang Bina Marga dan Rp1,5 miliar untuk pembangunan tugu yang teranggarkan pada Bidang Cipta Karya.
Bangunan Bundaran dengan tinggi tugu Gunung Perak mencapai 20 meter, sedangkan diameter bundaran mencapai 50 meter dan jalan lingkar bundaran lebar 10 meter. Untuk jalan kemungkinan besar menggunakan sistem ‘rigid pavement’ atau perkerasan kaku atau yang sering dikenal masyarakat awam dengan jalan beton. Bundaran Gunung Perak diharapkan menjadi ikon pembangunan di Barito Timur, “tapi apa boleh buat, memang aturannya yang mengharuskan dilakukan pemotongan pada Belanja Modal, terlebih lagi Dana Alokasi Khusus,” ucapnya.
Pada kesempatan itu meskipun terjadi rasionalisasi anggaran, masih ada beberapa proyek pembangunan yang tetap dilaksanakan salah satunya, Peningkatan Jalan Lingkar Timur juga terkena realokasi anggaran, semula anggaran Rp5 miliar menjadi Rp4 miliar. Peningkatan Jalan Lingkar Timur dengan rute Longkang Jaar-Dorong merupakan komitmen Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.
Jalan Lingkar Timur merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan untuk mendukung rencana pembangunan tata ruang perkotaan Tamiang Layang dan sekitarnya, dengan harapan terciptanya ruang perkotaan yang lebih tertata dan baik.
“Kita akan berupaya melaksanakan pembangunan dengan maksimal dengan dana yang masih tersedia. Kita berharap pandemik COVID-19 cepat berlalu dan pembangunan bisa berjalan seperti semula,” pungkasnya. (yus)