IPA 50 Liter Perdetik, di Ampah Mulai Dibangun

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 50 Liter perdetik di Natampin, Ampah Kecamatan Dusun Tengah

BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Setelah sempat tertunda akibat hantaman badai Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu, akhirnya Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 50 Liter perdetik di Natampin, Ampah Kecamatan Dusun Tengah mulai dibangun.

“Benar, pembangunan IPA 50 liter per detik, yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 yang merupakan Program dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalimantan Tengah, senilai Rp. 17.149.831.000, tersebut sempat tertunda, dan baru tahun ini dibangun,” kata Direktur PDAM Barito Timur Hendroyono di Tamiang Layang, Selasa (16/2/2021).

Lebih lanjut, Yoyon sapaan akrab Hendroyono ini mengatakan pembangunan ini sangat tetap dan sangat dinantikan oleh masyarakat di wilayah Ampah dan sekitarnya kerena IPA Ampah yang dibangun tahun 1989 silam telah mengalami kerusakan.

Ditambahkan dia, pembangunan IPA dengan kapasitas 50 liter per detik ini diperoleh melalui perjuangan yang cukup panjang setelah diusulkan berkali-kali selama tiga tahun, baru bisa direalisasikan saat ini.

Dikatakan dia, dengan adanya pembangunan IPA 50 liter per detik di Natampin Ampah Kecamatan Dusun Tengah ini, nantinya dipergunakan untuk melayani masyarakat Ampah dan sekitarnya secara maksimal oleh PDAM, ini dilakukan guna mendukung pelaksanaan visi misi Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.

Pembangunan IPA 50 liter per detik ini akan menggunakan lahan 1,1 hektar ini nantinya akan menghasilkan kualitas air premium dengan teknologi IPA semi otomatis, dengan mengambil bahan baku air dari bendungan karau, sebagai kelanjutan pembangunan intake tahun 2017 dengan kapasitas 100 liter per detik.

Pada kesempatan itu Direktur PDAM Barito Timur Hendroyono juga mengatakan bersamaan dengan pembangunan IPA 50 liter per detik ini, juga dilakukan pemasangan pipa 12 inchi dari IPA ke Ampah Kota sepanjang 4 km dengan biaya kurang lebih Rp. 7 miliar. (yus)