BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas memimpin peringatan Hari Pahlawan tahun 2022, di halaman Kantor Bupati dan diikuti jajaran TNI, Polri, Korpri, PGRI, KNPI, OKP, pelajar dan pramuka berlangsung khidmat, Kamis (10/11/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Habib Said Abdul Saleh, jajaran Forkopimda Kabupaten Barito TImur, para Kepala OPD, Camat dan Lurah beserta undangan lain, pada peringatan Hari Pahlawan 2022 mengusung tema “Pahlawanku, Teladanku.”
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas, Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini mengatakan, setiap tanggal 10 November, kita seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri Republik Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan, Bung Karno pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno ini, memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah Negara, yang bernama Republik Indonesia.
Menurut Tris Rismaharini, Republik Indonesia berdiri atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa ini, dapat kita terus nikmati kemerdekaannya karena para pahlawan pendahulu kita, mengajarkan kepada kita keteladanan akan rela berkorban.
Kalangan ulama sufi mengajarkan mutiara kebijaksanaan; bahwa jalan membangun ketaqwaan dan hidup berkah di bawah lindungan Allah SWT, adalah dengan meluruhkan ego personal dan kepentingan kelompok, untuk meleburkan kita dalam tarian pengabdian kepada Sang Khalik bersama dengan semesta alam.
Pada era milenium kedua saat ini, lanjut Risma, kita tengah menyaksikan sebuah transformasi besar dalam hubungan internasional diantara bangsa-bangsa dunia. Dalam era kemajuan global seperti ini, negara-negara Asia dianggap sebagai kutub-kutub baru kemajuan peradaban dunia.
Oleh karena itulah, persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa, namun lebih dari itu Persatuan Indonesia adalah sebuah prasyarat bagi kita, menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh, the rising force bersama dengan bangsa-bangsa lain, yang saat ini menjadi sorotan kemajuan seperti China, India dan Korea, untuk menjadi menara-menara baru pembawa obor kemanusiaan.
“Membawa cahaya baru yang menjadi pandu kemajuan dunia, berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan, yang sejalan dengan nilai-nilai dasar negara kita yakni Pancasila,” pungkasnya. (yus)