Pemkab Murung Raya Dukung Pembangunan Rumah Ibadah Tanpa Memandang Agama

Kegiatan tersebut turut dihadiri Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Mura Sarwo Mintarjo, Camat Tanah Siang Selatan Andreas, Kepala Desa Dirung Lingkin, serta jajaran pengurus dan jemaat GPdI Bethesda.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Mura Sarwo Mintarjo, Camat Tanah Siang Selatan Andreas, Kepala Desa Dirung Lingkin, serta jajaran pengurus dan jemaat GPdI Bethesda.

BALANGANEWS, PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan rumah ibadah di berbagai wilayah. Komitmen itu ditegaskan Bupati Murung Raya, Heriyus SE, saat meletakkan batu pertama pembangunan pastori Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Bethesda di Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Jumat (5/9/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Mura Sarwo Mintarjo, Camat Tanah Siang Selatan Andreas, Kepala Desa Dirung Lingkin, serta jajaran pengurus dan jemaat GPdI Bethesda.

Gembala Sidang GPdI Bethesda, Yolvi Liu, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah daerah.

“Terima kasih kepada Bupati Murung Raya yang sudah berkenan hadir dan memberikan dukungan bagi pembangunan pastori ini. Dukungan ini menjadi semangat bagi kami dalam meningkatkan pelayanan kepada jemaat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Heriyus menegaskan bahwa Pemkab Murung Raya berkomitmen memberikan dukungan yang sama terhadap pembangunan rumah ibadah semua agama tanpa diskriminasi.

“Saya mendukung penuh pembangunan pastori Gereja GPdI Bethesda ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan kehidupan beragama. Begitu pula dengan rumah ibadah agama lain, akan kami perlakukan secara adil,” tegas Heriyus.

Ia berharap pembangunan sarana peribadatan tidak hanya berhenti pada tahap pembangunan fisik, tetapi juga mampu memperkuat nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.

“Rumah ibadah tidak hanya menjadi tempat berdoa, tetapi juga wadah mempererat persaudaraan dan menciptakan kerukunan antarumat beragama,” tambahnya.

Kegiatan ditutup dengan ibadah bersama, dilanjutkan prosesi peletakan batu pertama secara simbolis oleh Bupati, Plt Sekda, dan para tokoh gereja, serta ramah-tamah bersama jemaat.(sam)