Pemprov Kalteng Siap Selaraskan Pendidikan dengan Program Presiden Prabowo

Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, memaparkan sejumlah program strategis bidang pendidikan di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof. Abdul Mu’ti, dalam kunjungan kerjanya ke Palangka Raya, Jumat (9/5/2025) sore.

Gubernur menyampaikan komitmen penuh Pemprov Kalteng untuk mendukung dan menyelaraskan program pendidikan di daerah dengan kebijakan nasional, khususnya Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Gubernur menjelaskan, salah satu upaya yang telah dijalankan adalah program digitalisasi pembelajaran.

Pada 2024, Pemprov telah mendistribusikan 1.198 unit TV Canggih/Papan Tulis Interaktif untuk jenjang SMA, SMK, dan Sekolah Khusus. Tahun 2025 mendatang, jumlah itu akan ditingkatkan dengan tambahan 3.141 unit berikut 874 panel surya dan 321 unit starlink.

“Untuk mendukung Digitalisasi pembelajaran di Kalimantan Tengah, mulai dari sekolah yang ada di perkotaan sampai sekolah di pedalaman desa-desa,” jelas Gubernur Agustiar, didampingi Wagub, H. Edy Pratowo, di Kampus C Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR).

Selain itu, Agustiar juga menegaskan kesiapan daerah dalam melaksanakan Program Revitalisasi Sekolah di jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang sejalan dengan arahan Presiden.

Saat ini, lanjutnya, Kalimantan Tengah memiliki 250 SMA, 141 SMK, dan 31 Sekolah Khusus (SKH) di bawah kewenangan provinsi, serta ribuan PAUD, SD, dan SMP di kabupaten/kota.

“Kami mendukung Program Bapak Presiden, yakni pembangunan Sekolah Unggul Garuda, dengan jenis Sekolah Garuda Baru,” tegas Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengusulkan agar pemerintah pusat mendukung pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Percontohan di Kalteng, mengingat kebutuhan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di daerah pelosok masih sangat tinggi.

“Mengingat masih ditemukan anak-anak berkebutuhan khusus di pelosok, sehingga dinilai perlu ditampung dalam sekolah asrama untuk memudahkan penanganan,” imbuhnya.

Tak hanya infrastruktur pendidikan, Agustiar juga menyoroti kesejahteraan guru.

Ia memaparkan jumlah tenaga pendidik di Kalteng dari jenjang SD hingga SKH, sekaligus menyampaikan usulan agar pemerintah pusat membuka peluang bagi pemerintah daerah mengangkat guru honorer.

“Terutama bagi guru di daerah terpencil, dan mengusulkan adanya kebijakan yang memperbolehkan pemerintah daerah untuk mengangkat guru honorer,” tuturnya.

Merespons paparan tersebut, Mendikdasmen RI Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah Pemprov Kalteng yang dinilai selaras dengan empat program prioritas pendidikan nasional.

“Baru diluncurkan Bapak Presiden beberapa hari lalu. Ternyata Kalimantan Tengah sudah memulainya dan saya sudah berkunjung langsung ke SMK Negeri 3 Palangka Raya yang sudah memiliki kelas cerdas,” tandas Prof. Mu’ti.

Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen Kalimantan Tengah dalam menyukseskan visi pembangunan pendidikan nasional demi peningkatan kualitas SDM di daerah. (asp)