BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menjawab tantangan global yang terus bergerak cepat.
Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI 2025 yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (3/7/2025).
Dalam forum nasional yang dihadiri pengurus KNPI se-Indonesia, Agustiar menekankan bahwa kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Generasi muda, menurutnya, perlu dibekali karakter tangguh, sikap mental positif, serta visi kebangsaan yang kuat.
“Agar mampu membangun kemajuan bangsa, tidak cukup hanya pintar secara intelektual. Pemuda juga harus memiliki attitude yang baik, mindset yang benar, dan karakter yang tangguh,” tegas Agustiar.
Ia juga mengingatkan bahwa Kalimantan Tengah sebagai provinsi terluas di Indonesia memiliki potensi besar yang harus diolah dengan menjunjung falsafah Huma Betang.
Nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan keberagaman harus menjadi dasar pembangunan, termasuk dalam membina generasi muda.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang adil dan merata, demi menciptakan generasi muda unggul yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI, Ryano Panjaitan, menjelaskan tantangan yang akan dihadapi pemuda ke depan, mulai dari krisis ekonomi global, disrupsi teknologi, hingga robotisasi yang mengancam eksistensi tenaga kerja manusia.
Menurutnya, organisasi kepemudaan perlu menghadirkan program-program inovatif dan akseleratif.
Ia menekankan bahwa pemberdayaan pemuda harus dikaitkan langsung dengan sektor strategis seperti ekonomi, UMKM, koperasi, investasi, hingga riset dan teknologi.
Hal tersebut penting agar pemuda tetap relevan dan mampu memanfaatkan momentum bonus demografi pada tahun 2030.
“Pemuda hari ini harus dipersiapkan untuk menjadi pelaku perubahan. Mereka harus dibekali dengan hard skill dan soft skill, kemampuan mengambil keputusan, serta semangat kewirausahaan,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Wakil Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rapimpurnas kali ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Pemuda untuk Indonesia Emas 2045”.
“Forum ini diharapkan menjadi wadah strategis bagi para pemuda untuk menyatukan visi, serta merumuskan langkah konkret menuju masa depan bangsa yang lebih maju dan inklusif,” imbuhnya. (asp)