32 Kampus Dukung Program 10.000 Kuliah Gratis di Kalteng

Whatsapp Image 2025 07 07 At 12.01.39 Pm
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Muhammad Reza Prabowo

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus mendapat dukungan luas dari kalangan perguruan tinggi.

Program unggulan 10.000 Kuliah Gratis yang digagas Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran kini telah diikuti oleh 32 perguruan tinggi se-Kalimantan Tengah.

Awalnya, program ini hanya diterapkan di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR). Namun seiring waktu, berbagai kampus lain turut bergabung dalam upaya menciptakan kesempatan pendidikan tinggi gratis bagi masyarakat Kalteng.

Dukungan kolektif ini diharapkan mampu mempercepat terwujudnya cita-cita program Satu Keluarga Satu Sarjana di Bumi Tambun Bungai.

“Ada Program 10.000 Kuliah Gratis, awalnya hanya di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, kemudian diikuti oleh perguruan tinggi lainnya, dengan total 32 perguruan tinggi se-Kalteng mendukung program Bapak Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, saat menyampaikan sambutan mewakili Gubernur di Kampus 2 UMPR, Sabtu (5/7/2025).

“Keinginan Bapak Gubernur adalah untuk menciptakan program 1 Keluarga 1 Sarjana dan ini perlu sinergi bersama,” lanjut Reza.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Wamendiktisaintek RI), Fauzan, turut mengapresiasi langkah Kalteng dalam memajukan pendidikan tinggi yang berpihak kepada rakyat.

Ia juga menyinggung arah kebijakan nasional yang tengah mendorong kampus-kampus untuk lebih berdampak bagi lingkungan sekitar.

“Pak Menteri membuat suatu kebijakan yang disebut dengan Diktisaintek Berdampak, artinya mendorong kampus-kampus ini mencoba untuk mengeksplorasi potensi yang ada pada dirinya dan itu digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat,” jelas Fauzan.

Ia menambahkan, seluruh kebijakan pendidikan tinggi saat ini diarahkan agar manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat.

“Atas dasar itu maka seluruh kebijakan yang terkait dengan pendidikan tinggi itu, harapannya bisa memberikan dampak, seperti beasiswa berdampak, ada pengabdian masyarakat berdampak, dan lainnya. Semuanya itu arahnya untuk memberikan dampak lingkungan, sehingga kehadiran kampus di manapun berada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.

Langkah berani dan progresif Kalimantan Tengah di bidang pendidikan ini diharapkan menjadi inspirasi dan contoh bagi daerah lain di Indonesia. (asp)