Dinas TPHP Kalteng Kawal Panen Padi Lokal di Kapuas

Whatsapp Image 2025 08 28 At 1.28.22 Pm
Kadis TPHP Provinsi Kalteng, Rendy Lesmana kawal panen padi varietas lokal Karang Dukuh di Kecamatan Kapuas Timur. (Foto: MMC Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

Salah satunya dengan melaksanakan pengawalan panen padi lokal di Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Senin (25/8/2025).

Kepala Dinas TPHP Kalteng, Rendy Lesmana, hadir langsung memimpin kegiatan tersebut. Ia memastikan kualitas hasil panen, penerapan teknologi tepat guna, hingga penanganan pascapanen agar produksi padi lokal bisa memenuhi standar mutu sekaligus memberi manfaat optimal bagi petani.

“Pemanfaatan teknologi sarana pascapanen Combine Harvester merupakan salah satu cara penanganan pasca panen yang efisien, mengurangi kehilangan hasil (losses), dan menjaga mutu gabah,” kata Rendy.

Dinas TPHP bersama penyuluh pertanian melakukan ubinan panen di lahan Kelompok Tani Karya Mulia 2, Desa Handel Gardu.

Dari hasil tersebut, varietas Karang Dukuh tercatat mampu menghasilkan 5,120 ton gabah kering panen (GKP) per hektar, dengan capaian gabah kering giling (GKG) sebesar 4,404 ton/hektar setelah pengeringan.

Menurut Rendy, hamparan padi lokal seluas 2.400 hektare di Desa Anjir Serapat Tengah menjadi modal penting bagi Kalteng dalam meningkatkan produksi beras.

“Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah terus menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan instansi kabupaten untuk pendampingan dan pengawalan di lapangan, jika terdapat kendala dan permasalahan dalam pemanfaatan alsintan dan manajemen paska panen,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya dukungan semua pihak dalam program ketahanan pangan.

“Mari bekerja sama dan saling mendukung program ketahanan pangan dengan upaya optimalisasi Brigade Pangan dan Brigade Alsintan yang kolaboratif,” tutur Rendy Lesmana.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa padi lokal Kapuas tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi besar.

“Padi lokal Kapuas bukan hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga berpotensi sebagai beras indikasi geografis serta warisan budaya pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi bila dikembangkan secara berkelanjutan,” jelasnya. (asp)