BALANGANEWS, KUALA KURUN – Bappedalitbang Kabupaten Gumas bersama pemangku kepentingan lainnya meneliti lahan kritis bekas pertambangan rakyat untuk dijadikan sebagai kawasan pertanian. Lahan kritis tersebut terletak di Desa Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun.
“Penelitian dilakukan melalui inovasi Mahantis atau manfaatkan lahan kritis. Itu menjadi bagian dari partisipasi kami di ajang inovasi daerah tingkat kabupaten,” ujar Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia, Jumat (30/6/2023).
Dia menuturkan, penelitian yang dilakukan dengan melihat kemungkinan pemanfaatan lahan kritis bekas pertambangan rakyat di Desa Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung. Hasil penelitiannya, ternyata lahan kritis itu dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan.
“Lahannya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata edukatif, baik dalam melakukan budidaya tanaman maupun perikanan dengan jenis dan cara tertentu,” tuturnya.
Dalam menjalankan inovasi ini, masyarakat pemilik lahan juga diajak. Namun upaya yang dilakukan cukup berat, karena harus memberikan edukasi kepada yang bersangkutan, agar mau berpartisipasi dalam inovasi tersebut.
“Kami mendekati kades dan tokoh masyarakat sampai mereka menyambut baik dan sepakat. Daripada lahan tidak menjadi apa-apa, lebih baik dibangun melalui inovasi Mahantis,” katanya.
Selanjutnya, masyarakat diberikan pelatihan terkait cara-cara untuk pengelolaan lahan kritis, agar bisa dimanfaatkan menjadi budidaya tanaman, perikanan, dan wisata edukatif.
“Inovasi ini efektif dimulai sejak tahun 2022 dan akan terus berjalan hingga beberapa tahun kedepan. Asalkan masyarakat komitmen terhadap perencanaan awal, pasti bisa berhasil,” pungkasnya. (ahs)