Bupati : Generasi Muda Harus Kembangkan Implementasi Nilai Pancasila

2707fc44 a756 4a94 a24a 19d80e0039f3
Bupati Gumas Jaya Samaya Monong didampingi Wakil Bupati Efrensia LP Umbing, Kapolres AKBP Asep Bangbang Saputra, Kajari Sahroni, dan Kepala SMAN 1 Kurun Batuah, berfoto bersama dengan peserta didik, usai kegiatan apel kebangsaan tahun 2023, di halaman SMAN 1 Kurun, Senin (14/8/2023)

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat melaksanakan apel kebangsaan tahun 2023, di halaman SMAN 1 Kurun.

”Apel kebangsaan ini untuk mengajak para generasi muda agar memikirkan dan mengembangkan implementasi nilai Pancasila, yang menjadikan sebagai ideologi praktis atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat,” ujar Bupati Gumas, Jaya S Monong, Senin (14/8/2023).

Dia menuturkan, Pancasila pasti akan dilihat dari nilai guna dan manfaatnya bagi kehidupan, jika diambil dari perspektif pemikiran generasi milenial. Bagi mereka, aktualisasi Pancasila membutuhkan cara dan metode berbeda, dari model yang dilakukan sekarang.

”Untuk itu, perlu ada kreasi pendekatan baru, agar Pancasila secara nalar dapat diterima dan secara sadar. Yang artinya Pancasila merupakan ideologi yang hidup dalam setiap tekad, sikap, perilaku dan tindakan seluruh warga negara,” ujarnya.

Dia juga mengajak generasi muda untuk bersama-sama menerjemahkan Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti halnya sudah dicontohkan leluhur serta pemimpin bangsa. Ini selaras dengan tema peringatan Hari kelahiran Pancasila pada tahun 2023, yaitu Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia.

”Dengan kata lain, aktualisasi Pancasila tidak dapat membumi. Kalau tetap hanya dijadikan mitos, tanpa memiliki model praktis dalam memecahkan masalah hidup masyarakat,” tuturnya.

Secara lini waktu, generasi milenial ini yang akan menduduki posisi kepemimpinan Indonesia Emas di tahun 2045, sekaligus menjadi pilar kebangkitan seiring bonus demografi tahun 2030.

”Tugas generasi muda menuju generasi yang cerdas dan menerima perubahan harus diterapkan sejak dini menuju impian jadi generasi emas 2045,” terangnya.

Dia menambahkan, apabila bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan membawa dampak buruk, terutama pada masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

”Melihat fakta yang dihadapi maka bonus demografi memang tidak bisa dihindari. Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus diterapkan sejak dini menuju impian Indonesia menjadi generasi emas 2045,” tukasnya. (ahs)