Maksimalkan Pengelolaan TPA sebagai Sumber PAD Baru

memilah sampah

BALANGANEWS, – Untuk mewujudkan tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi sumber pendapatan asli daerah () Kabupaten (), diperlukan pengelolaan lebih maksimal.

Untuk itu, Dinas Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gumas akan melakukan pendataan atau inventarisasi peralatan pengelolaan sampah yang ada di TPA. Sehingga nantinya bisa diketahui mana alat yang masih berfungsi dan tidak, serta melakukan perbaikan alat yang rusak.

Terkait rencana tersebut, Kamis (21/1/2021), Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samana Monong bersama Kepala , Yohanes Tuah, meninjau tempat pembuangan akhir (TPA) di Jalan Lintas Kuala Kurun-  kilometer 12.

“Peninjauan yang kami lakukan tersebut, agar nantinya TPA yang ada sekarang ini dapat lebih dimanfaatkan lagi, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Gumas,” ucap Jaya.

Menurut Jaya, apabila pengelolaan sampah yang ada dapat dilakukan dengan baik, maka dirinya yakin akan dapat menjadi sumber PAD untuk daerah. “Tentunya hal itu juga harus didukung dengan keberadaan berbagai peralatan yang saat ini tersedia di TPA,” tuturnya.

Sementara Kepala DLHKP Kabupaten Gumas Yohanes Tuah mengatakan, di TPA tersebut telah ada berbagai peralatan untuk mengolah sampah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan, alat tersebut sudah ada sejak tahun 2008 lalu.

“Sampah disana terdiri dari beberapa jenis. Sebagian bisa dijual ulang, seperti sampah plastik, kaca, dan besi, serta ada juga yang bisa diolah untuk menjadi pupuk kompos. Itu semua bisa menjadi sumber PAD bagi daerah kita,” ujarnya.

”Jika nantinya ada alat yang rusak dan harus diperbaiki, kami akan mencoba memperbaiki. Begitu  juga apabila ada alat yang harus kita lengkapi, maka kami juga akan mencoba untuk melengkapi,” terangnya.

Agar rencana ini berhasil, kata Yohanes, nantinya akan melakukan studi banding ke daerah lain yang lebih maju sistem pengelolaan sampah di TPA dan bisa menjadi sumber PAD. Hasil dari studi banding tersebut, yang akan diterapkan di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau. (ari)