OPD Diharapkan Tidak Egosektoral

f1ee8ed3 07a7 44ca b153 448981cd53d4
Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Firdaus

BALANGANEWS, – Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan tidak egosektoral atau jalan sendiri-sendiri. Tapi, saling dukung mendukung. Harapan ini diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah () , Firdaus ST kepada sejumlah awak media, Senin (29/1/2024).

Maksudnya, jika Balai Latihan Kerja (BLK) di Dinas Perindustrian, dan Tenaga Kerja (PTTK) Kabupaten Katingan mempunyai program pelatihan otomotif (montir), sebaiknya didukung oleh OPD atau dinas lainnya, dengan cara memberikan peralatan bengkel. “Sehingga, ketika pelatihan selesai, mereka dapat mengembangkan ilmunya dengan cara membuka jasa perbengkelan,” kata Firdaus

Dari usaha jasanya itu, mereka menurutnya bisa menghasilkan pendapatan. Bahkan, jika usaha jasa otomotifnya itu meningkat serta dapat diandalkan lantaran kualitasnya baik, dinas terkait lainnya juga bisa memberikan jaminan berupa rekomendasi kepada pihak Perbankan, untuk memberikan kepada mereka.

Sehingga, lanjutnya, usaha mereka kian tahun semakin meningkat. Dan, dengan meningkatnya usahanya itu, hasilnya bukan saja dapat membiayai anak, isteri dan keluarganya saja, tapi dapat pula meningkatkan keluarga lainnya.

“Bahkan, ke depannya tidak menutup kemungkinan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain dengan cara merekrut beberapa keluarga untuk dijadikan asisten di bengkel yang dimilikinya itu,” ujar legislator Partai Amanat Nasional () ini.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (PTTK) Kabupaten Katingan, pekan lalu telah melatih 45 orang warga Katingan. Pelatihannya dibagi dalam tiga bidang. Diantaranya pelatihan menjahit, otomotif dan pelatihan komputer. Waktu pelatihannya selama 15 hari di UPT BLK setempat.

Ketika lulus dari pelatihan, peserta hanya diberikan snack, makan dan uang transportasi dan sertifikat saja. Sedangkan peralatan mesin jahit, peralatan bengkel dan peralatan komputer untuk mereka dalam rangka mengembangkan ilmu yang diperolehnya dari pelatihan tersebut tidak ada, dengan alasan terbatasnya anggaran. (abu)