BLK Gelar Pelatihan Garmen Apparel 

, – Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian, dan Tenaga Kerja (PTTK) gelar pelatihan garmen apparel untuk masyarakat di Kecamatan , Jum'at (14/6/2024), di aula Dinas PPTK setempat.

Adapun jumlah pesertanya, semuanya perempuan, yang terdiri dari remaja, dewasa dan ibu rumah tangga, yang berjumlah 20 orang. Sedangkan waktu pelatihannya selama 15 hari.

Kepala DPT2K Kabupaten , H Supardi dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari pelatihan ini adalah, untuk memberikan keterampilan kepada peserta. Setelah selesai pelatihan, peserta selain mendapat sertifikat, juga diberi uang ,” kata H Supardi, seraya berharap ilmu yang didapat nanti bisa dikembangkan menjadi pekerjaan sampingan bagi ibu rumah tangga.

Sedangkan untuk para remaja, ilmu yang diperolehnya itu menurutnya bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di beberapa perusahaan yang ada hubungannya dengan desainer dan tailor atau di tempat-tempat teman yang memiliki usaha rumah tangga di bidang jahit menjahit (pembuatan pakaian).

Adapun sarana dan fasilitas untuk pelatihan dimaksud, seperti mesin jahit dan mesin obras yang digunakan untuk pelatihan garmen apparel tersebut, meskipun terbilang cukup, namun masih menggunakan peralatan mesin yang sudah berusia tua.

“Bahkan sudah ketinggalan zaman, jika dibandingkan dengan peralatan mesin yang digunakan oleh BLK di daerah lain,” akunya.

Pada dasarnya, semua peralatan untuk pelatihan garmen apparel yang dimiliki BLK ini menurutnya sebenarnya sudah ketinggalan zaman. Sehingga, di samping harus diganti dengan model yang baru, juga perlu penambahan peralatan baru.

Seperti mesin untuk membordir baju dan celana berbagai jenis. Karena, ketika masyarakat ingin membordir baju atau celana terpaksa harus ke Palangka Raya.

“Tapi, jika di daerah kita memiliki mesin bordir, masyarakat kita pasti tidak lagi ke Palangka Raya, tapi cukup di Kasongan saja,” terangnya.

Untuk pengadaan sejumlah peralatan yang dibutuhkan tersebut, menurut mantan staf ahli Bupati ini perlu dukungan dari para wakil rakyat di Kabupaten Katingan.

“Karena bagaimana pun juga saya mengusulkannya tanpa persetujuan para wakil rakyat, sungguh sulit apa yang diharapkan,” akunya. (abu)