DPRD Soroti Keluhan Masyarakat Terkait Pelayanan di RSUD Mas Amsyar

, KASONGAN – Wakil Ketua Sementara Kabupaten , Nanang Suriansyah, menyampaikan harapannya agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mas Amsyar Kasongan dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Ia menekankan pentingnya pelayanan yang adil dan tidak membeda-bedakan pasien, baik yang menggunakan maupun yang tidak.

“Pelayanan di Kasongan harus lebih baik, terutama bagi masyarakat yang datang untuk berobat. Baik itu pelayanan check-up, rawat inap, maupun rawat jalan, seharusnya tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien pengguna kartu BPJS dan yang tidak. Karena sebenarnya, mereka yang pakai BPJS juga sudah membayar iuran meskipun belum sakit,” tegas Nanang, Selasa 3 September 2024.

Nanang juga menyoroti keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di RSUD tersebut. Beberapa warga mengeluhkan lambatnya pelayanan dan kualitas kebersihan di beberapa ruang dan kamar pasien. Menurutnya, masalah ini kemungkinan terjadi karena ulah segelintir tenaga yang tidak bertanggung jawab, yang akhirnya mencoreng nama baik RSUD.

“Saya mendengar langsung dari masyarakat, ada beberapa keluhan seperti harus menebus obat di apotek luar karena stok di apotek RS habis. Lalu ada juga yang mengeluhkan lambatnya pelayanan serta kebersihan yang kurang di beberapa ruang rawat inap. Hal ini tentunya merusak citra RSUD di mata masyarakat,” jelasnya.

Nanang meminta agar Direktur RSUD Mas Amsyar segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para staf dan memastikan bahwa pelayanan kesehatan berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi sakit dan sangat berharap untuk mendapatkan perawatan yang baik, termasuk dalam hal kebersihan lingkungan rumah sakit.

“Kita harus memperhatikan kebersihan RS dengan serius. Pasien datang dalam kondisi sakit dan ingin cepat sembuh, jadi lingkungan yang bersih itu sangat penting. Selain itu, masalah obat-obatan juga harus segera diatasi. Jangan sampai pasien disuruh membeli obat di luar karena alasan stok obat di apotek RS habis,” tambah Nanang.

Lebih lanjut, Nanang menjelaskan bahwa RSUD Mas Amsyar seharusnya tidak memiliki alasan untuk kehabisan stok obat, mengingat pengelolaan keuangan rumah sakit tersebut sudah menggunakan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Menurutnya, dengan sistem ini, pengadaan obat-obatan tidak lagi harus menunggu pembahasan Pendapatan dan Belanja Daerah ().

“Manajemen RSUD Mas Amsyar sudah menggunakan sistem BLUD yang seharusnya memudahkan dalam pengelolaan keuangan. Jadi, tidak ada alasan untuk kekurangan stok obat, karena sistem ini memberikan fleksibilitas dalam hal pengadaan. Saya harap direktur RSUD bisa memperbaiki masalah ini secepatnya,” pungkasnya. (fe)