Ruas Jalan di Desa Petak Bahandang Banjir Setiap Tahunnya

WhatsApp Image 2023 03 02 at 2.12.59 PM
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Aldy A

BALANGANEWS, KASONGAN – Ruas jalan di Desa Petak Bahandang, menuju kantor Kecamatan Tasik Payawan yang sering banjir setiap tahunnya itu sudah tiga tahun ini belum juga diperbaiki secara tuntas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Demikian yang dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Aldy A kepada sejumlah awak media, Rabu siang (1/3/2023), di ruang loby DPRD setempat.

Padahal ruas jalan yang hanya 1 KM di Desa Petak Bahandang yang selalu banjir ketika datangnya musim penghujan tersebut menurut Aldy, setiap digelarnya musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) selalu diusulkan oleh masyarakat setempat melalui musrenbang tingkat Desa dan tingkat Kecamatan setiap tahunnya. “Namun, hingga kini belum juga tuntas, alias masih banjir,” kata Aldy.

Di musrenbang tingkat Kecamatan beberapa pekan lalu, peningkatan jalan tersebut menurutnya, diusulkan kembali. Karena, badan jalan  tersebut ketika banjir dipastikan selalu tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. Pasalnya, jika terjadi banjir, banjirnya sangat dalam, dengan ketinggian minimal 90 centimeter. “Sehingga, jika melewati jalan tersebut, masyarakat harus menggunakan getek, dengan biaya yang cukup mahal,” terang legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, di dalam musrenbang tingkat Kabupaten nantinya, tidak hanya menampung aspirasi atau usulnya dari masyarakat saja, namun bersedia pula untuk memprogramkannya kembali dan dilaksanakan pekerjaannya pada tahun 2024 yang akan datang hingga tuntas. Sehingga, ketika banjir terjadi, di jalan tersebut bisa dilalui oleh masyarakat setempat tanpa menggunakan getek lagi

Ini penting, lanjutnya, karena ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya badan jalan untuk transportasi armada pengangkutan barang-barang sembako dan barang komoditi lainnya. “Selain itu, juga merupakan satu-satunya jalan bagi masyarakat setempat untuk beraktivitas,” tambahnya.

Sebaliknya, jika jalan tersebut tetap seperti seperti itu menurutnya, bukan saja masyarakat setempat kesulitan dalam beraktivitas, akan tetapi armada angkutan yang menjual barang dari Palangka Raya atau dari Kasongan juga mengalami kesulitan. “Sehingga berdampak terhadap melonjaknya harga barang yang dijual oleh para pedagang tersebut,” ujarnya.

Dampak lainnya, lantaran meningkatnya harga barang tersebut menurutnya tentu saja biaya hidup masyarakat setempat akan bertambah. “Dengan begitu, ekonomi masyarakat setempat menjadi turun,” pungkas anggota dewan asal dapil Katingan II yang meliputi wilayah Kecamatan Tasik Payawan hingga Katingan Kuala ini. (abu)