Ketahui Warna Kotoran yang Sehat dan Tidak bagi Bayi Baru Lahir

NORMALNYA, bayi buang air besar (BAB) rata-rata empat kali per hari di minggu pertama kehidupannya. Kondisi kotoran bayi dapat menggambarkan kondisi kesehatannya, sehingga penting bagi orang tua untuk mengetahui seperti apa kotoran bayi yang normal.

Pada minggu-minggu pertamanya pula, jadwal BAB masih belum teratur. Bayi bisa BAB ketika sedang menyusu atau tiap setelah selesai menyusu. Seiring berjalannya waktu, bayi akan menemukan jadwal rutin BAB.

Setelah beberapa minggu awal terlewati, sebagian bayi yang mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) bisa jadi hanya BAB satu kali dalam beberapa hari atau dalam seminggu. Kondisi ini bukanlah masalah selama bayi mudah untuk mengeluarkan kotorannya dan kotoran bertekstur lembut.

Lalu bagaimana warna kotoran bayi yang normal dan tidak normal, serta bagaimana kondisi kesehatan yang dapat berdampak kepada kotoran pada bayi? Yuk, kita simak bersama-sama.

Warna normal

Bayi yang sehat bisa terlihat dari warna kotorannya. Orang tua tidak perlu cemas jika warna kotoran bayi seperti berikut ini:

Hijau kehitaman. Beberapa hari pertama setelah lahir ke dunia, bayi akan mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi baru lahir. Mekonium terdiri dari cairan ketuban, lendir, dan segala sesuatu yang tertelan bayi ketika berada di dalam kandungan. Teksturnya cenderung lengket dan berwarna hijau kehitaman. Bila bayimu mengeluarkan mekonium, berarti pertanda baik bahwa ususnya bekerja dengan normal.

Hijau kecokelatan, yang artinya bayi mulai mencerna ASI. Pada hari ke-2 hingga ke-4, seharusnya warna kotoran hijau kehitaman akan berangsur ke warna hijau kecokelatan. Bila pada masa ini kotoran bayimu terus-menerus berwarna hitam selama beberapa hari, maka kamu perlu berkonsultasi dengan dokter.

Kuning terang. Bila kamu memberikan ASI pada bayimu, warna kotorannya akan secara bertahap berubah setelah sekitar 3-5 hari. Ini karena air susu pertama dari ibu berfungsi menyerupai pencahar yang membantu membersihkan mekonium dari saluran pencernaan bayi. Warnanya yang semula hijau kecoklatan, akhirnya menjadi kuning terang. Selain itu, bau dan teksturnya juga akan sedikit berubah. Kotoran yang berwarna kuning terang ini sedikit tercium lebih manis. Teksturnya gembur, kadang seperti menggumpal dan kadang kasar.

Cokelat muda. Bayi yang mengonsumsi susu formula, kotorannya akan berbeda dengan bayi yang rutin mengonsumsi ASI. Teksturnya seperti pasta gigi karena bayi tidak dapat mencerna susu formula sepenuhnya. Baunya lebih menyengat seperti kotoran orang dewasa dan berwarna kuning kecokelatan atau kuning pucat.