Dukung Program Food Estate Nasional, H. Abdul Rasyid AS: Sulung Ranch, Penangkaran Ternak Sapi Asli Indonesia Terbesar di Indonesia

H. Abdul Rasyid AS saat menunjukkan peternakan sapi miliknya

BALANGANEWS, PANGKALANBUN – Food Estate yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, yang dicanangkan di Kalteng, mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pengusaha serta element masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan, salah satunya penangkaran peternakan dan kebun buah-buahan.

Seperti yang digalakkan oleh pengusaha nasional asli daerah Kalteng, H. Abdul Rasyid AS, dimana meningkatkan ketahanan pangan miliknya yakni penangkaran dan peternakan sapi asli Indonesia dan Limosin, di Sulung Ranch, Desa Sulung, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar, Kalteng, Selasa (21/7/2020) sore.

H. Abdul Rasyid AS optimis dan sangat mendukung Food Estate, dimana lahan miliknya ratusan hektare hingga ribuan hektare digunakan untuk peternakan, kebun jeruk dan pangan lainnya.

“Untuk sapi asli Indonesia, Sapi Bali, kami ternakan sendiri. Mulai sedikit sampai banyak saat ini, ada sekitar 700 ekor, mulai dari anak-anak sampai sudah dewasa. Kami juga menjualnya dengan harga terjangkau, dan juga bisa kami sumbangkan untuk masyarakat di wilayah Kalteng. Alhamdulillah, kami mendukung Food Estate untuk ketahanan pangan, salah satunya peternakan sapi asli Indonesia ini yang kami kelola dan terus dikembangkan. Mungkin ini adalah salah satu peternakan yang terbesar di Indonesia, tentunya kita harus dorong untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kalteng, termasuk juga Indonesia, sehingga tidak ekspore lagi,” kata pria yang asli warga Kotawaringin tersebut, sembari menunjukkan penangkaran sapi miliknya.

Pengelolaan Peternakan tersebut berada di tengah lahan perkebunan sawit miliknya. Di dalam lahan tersebut ada hampir tujuh ribu lebih ekor sapi. Namun untuk sapi asli Indonesia ada 700 ekor yang dikembangbiakan.

“Jadi ini sapi asli sapi Bali atau asli Indonesia. Kami sengaja melakukan penjaringan agar sapi asli Indonesia bisa dilestarikan. Ada juga Limosin yang kami kawinkan dengan sapi asli Indonesia,” kata H. Abdul Rasyid AS, menunjukkan peternakan Sapi Limosin.

Disebutkan H. Abdul Rasyid AS, sapi-sapi tersebut juga mendapatkan perawatan khusus. Tidak hanya sekedar diberi makan dari rumput dan pakan. Tapi juga mendapatkan vitamin dan pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh ahli dan dirawat dengan sebaik mungkin.

“Dalam upaya mendukung Food Estate nasional, selain sandang juga memenuhi sandang pangan kita, karena kebanyakan sapi-sapi itu import dari luar negeri. Nah saat ini di Sulung Ranch ini sedang baik dan bagus sapi-sapi asli Indonesia. Jadi kita bisa memenuhi dari produk lokal Indonesia kita, di Desa Sulung, Kobar, Kalteng ini. Kami punya indukan ada 3000 ekor, mungkin total keseluruhan ada 10 ribu ekor di dua wilayah peternakan ini,” tegasnya.

Saat ditanyakan mengenai hasil sapi satu tahun, H. Abdul Rasyid AS, menggambarkan ratusan ekor bahkan lebih.
“Kami tidak bisa memastikan, mungkin cukup banyak ya dalam satu tahun itu. Saat ini anakan sapi aja sudah ribuan, dan indukannya 3000 ribuan. Barangkali kalau diternakan dalam satu tahun itu lumayan,” ucapnya.

Sementara itu Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengapresiasi adanya peternakan sapi oleh pengusaha lokal di Kalimantan Tengah tersebut, dimana peternakan sapi itu untuk mendukung program Food Estate yang dicanangkan pemerintah pusat di Kalimantan Tengah.

“Jadi Food Estate itu bukan hanya pertanian, tapi juga peternakan. Ini yang terus dikembangkan. Kami mengajak juga selain warga masyarakat lokal bersama-sama andil dalam Food Estate, juga para pengusaha dalam upaya membangun daerah Kalteng bersama-sama,” kata Sugianto Sabran, yang juga turut ikut memberikan pakan makanan kepada sejumlah sapi. (hdr)