BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugiyarto, menyampaikan apresiasi terhadap tiga daerah di provinsi ini yang berhasil mencatatkan capaian positif dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, Kabupaten Sukamara, Kota Palangka Raya, dan Kabupaten Murung Raya menunjukkan tren penurunan angka stunting yang signifikan.
Sugiyarto menyebut keberhasilan ini patut diapresiasi dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kalimantan Tengah yang masih berupaya keras menekan angka stunting di wilayahnya.
“Peran bupati sangat signifikan dalam hal ini, stunting bukan hanya ranah Dinas Kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh stakeholder yang terkait dengan peningkatan gizi masyarakat,” ucapnya, Jumat (4/7/2025).
Ia menegaskan, upaya penurunan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada satu instansi. Sinergi lintas sektor antar organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemangku kepentingan mutlak diperlukan.
Selain itu, legislator Partai Gerindra ini menekankan perlunya dukungan anggaran yang memadai agar program penanggulangan stunting dapat berjalan optimal.
“Tidak cukup hanya memberikan gizi tambahan, tetapi juga perlu penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat. Edukasi penting dimulai sejak balita masih menyusui. Orang tua harus memahami pentingnya memberikan ASI eksklusif minimal hingga usia 2,5 tahun,” lugasnya.
Selain intervensi gizi dan edukasi, Sugiyarto turut mengingatkan pentingnya mendorong perubahan pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat.
Ia menilai, tanpa dukungan anggaran yang memadai dan keterlibatan aktif kepala daerah, target eliminasi stunting di Kalimantan Tengah akan sulit dicapai.
“Program pemerintah pusat seperti makanan gizi gratis merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting. Namun, campur tangan aktif dari para bupati dan kerjasama semua pihak sangat penting. Dengan semangat kebersamaan, kita berharap Kalimantan Tengah dapat menghilangkan stunting dalam lima tahun ke depan,” pungkasnya. (asp)