Masyarakat Diharapkan Berpartisipasi dalam Tanggulangi Karhutla

IMG 20230816 WA0012
Plt. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng H. Agustan Saining

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau, potensi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) membayangi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Terkait dengan hal itu, masyarakat di Kalteng diharapkan dapat berpartisipasi dalam penanggulangan dan pencegahan Karhutla.

“Karhutla ini kan bukan hanya tanggungjawab Pemerintah saja, tapi tanggungjawab seluruh masyarakat. Jadi kami sangat mengharapkan partisipasi dari masyarakat, khususnya terkait pembukaan lahan tanpa bakar,” ucap Plt. Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalteng, H. Agustan Saining, Selasa (15/8/2023).

Ia menuturkan, potensi terjadinya Karhutla dapat terjadi salah satunya akibat adanya oknum yang dengan tidak sengaja, bahkan ada yang sengaja menghidupkan api baik itu di hutan maupun di lahan.

“Bahkan hal yang terkadang luput dari perhatian adalah api yang telah hidup, lalu dimatikan padahal di bawah lahannya ternyata api masih ada, dan itulah yang pada akhirnya menjadikan kebakaran terjadi dalam skala besar,” ungkapnya.

Agustan menjelaskan, hingga saat ini seluruh stakeholder terkait yang ada di Provinsi Kalteng telah turun dan berjibaku langsung dengan Karhutla yang telah terjadi. Apalagi hingga saat ini tidak turun hujan selama beberapa waktu, sehingga beberapa titik di sejumlah wilayah rawan di Kalteng mengalami Karhutla setiap harinya.

“Saat (wilayah yang terjadi kebakaran) diantaranya, di Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau dan Kotawaringin Timur yang masih mendominasi saat ini. Makanya satu Minggu terakhir ini kita rasakan semacam sudah mulai ada kabut-kabut asap tapi bisa kita antisipasi,” tuturnya.

Agustan mengatakan, salah satu kendala di lapangan saat penanggulangan Karhutla, diantaranya adalah akses air yang digunakan untuk memadamkan api. Karena sumber air yang jaraknya sangat jauh, sehingga perlu beberapa kali melakukan penyambungan slang air, selain itu juga sumur-sumur air juga bisa dikatakan terbatas.

“Meskipun demikian, kami terus melakukan koordinasi dan bergerak turun ke lapangan dengan sejumlah stakeholder lainnya. Serta sekali lagi kami meminta kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan Karhutla khususnya di Provinsi Kalteng,” tandasnya. (asp)