BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam rangka upaya pencegahan stunting di Kalimantan Tengah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, H. Alifuddin, melaksanakan sosialisasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KEI) program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Aula STMIK Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Minggu (20/8/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPR RI, H. Alifuddin, Anggota DPRD Kalteng Sirajul Rahman, Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, dr. Jeanny Yola Winokan, Asisten l Setda Kota Palangka Raya, Drs. H. Sahdin Hasan, Tokoh Pemuda Kalteng, H. Heru Hidayat, Narasumber dari BKKBN, dr. Muhammad Fitrianto Laksono dan perwakilan unsur masyarakat
Ketua Panitia Pelaksana, Anang Aria mengatakan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh 215 peserta dari elemen masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya, bertujuan agar masyarakat memahami begitu pentingnya upaya pencegahan dan penanganan terhadap bahaya stunting di masyarakat.
“Berbagai upaya dalam pencegahan stunting di tengah masyarakat, salah satunya dengan melibatkan gizi yang baik, perawatan medis, sanitasi yang memadai, pendidikan gizi kepada ibu hamil dan para orang tua, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional,” ucapnya.
Sementara itu, H. Alifuddin dalam penyampaiannya mengungkapkan, sangat mendukung upaya semua pihak untuk bahu-membahu melakukan penyelesaian akan bahaya stunting dan BKKBN harus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat.
“Selain itu ini merupakan langkah dalam mewujudkan keluarga berkualitas, upaya bersama untuk tidak melakukan kekerasan pada anak, karena anak adalah pembawa harapan, oleh karena itu harus membangun konsep keluarga yang berkualitas dan penuh dengan perencanaan,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga akan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia.
“Kita berharap masyarakat bisa support terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya,” lanjutnya.
Pandemi ini sangat berdampak pada keluarga Indonesia, baik dampak terhadap ketahanan sosialnya, ketahanan ekonominya, dan ketahanan pangannya. Nah,ketahanan pangan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting, supaya gizi anak tetap terjaga.
“Kepada masyarakat saya mengimbau, untuk berkolaborasi bersama-sama mewujudkan keluarga yang berkualitas. Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas,” tuturnya.
Sementara dr. Muhammad Fitrianto Laksono menyampaikan, peran semua pihak baik Pemerintah, Swasta dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam upaya pencegahan stunting.
“Sehingga memiliki peran bersama dan optimal dalam pencegahan kondisi stunting, selain itu juga peran pemerintah daerah untuk mencegah stunting hingga daerah pelosok sebenarnya sudah cukup baik, namun yang lebih pentingnya lagi adalah dukungan, kesadaran dan keaktifan dari masyarakat itu sendiri, khususnya para ibu-ibu hamil dan orang tua yang memiliki anak bayi atau balita untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat,” lanjutnya.
Tokoh Pemuda Kalteng, Heru mengungkapkan, sangat mengapresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan kekerasan kepada anak, stunting dengan cara mengenali risiko.
“Kita juga berharap kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat,” ungkapnya. (udi)