Pemprov Gelar Evaluasi Terkait Penanganan Karhutla

WhatsApp Image 2023 08 31 at 9.20.37 PM

, – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bergerak cepat mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Terkait dengan hal itu, Pemprov Kalteng menggelar rapat evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan, yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kalteng, Kamis (31/8/2023).

“Segera dibuat surat edaran ke Kabupaten/Kota menjelaskan kondisi terkini dari sisi kualitas udara terkait Karhutla,” kata Wagub di sela-sela rapat evaluasi Karhutla.

Surat imbauan tersebut rencananya akan segera didistribusikan ke Kabupaten/Kota dan pihak Kabupaten/Kota menyesuaikan terkait situasi terkini.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, arahan dari Gubernur ke Wagub untuk mengantisipasi kejadian yang ada di Jakarta (kualitas udara) yang saat ini sudah meningkat. Dan antisipasi kita jangan sampai terjadi di Kalimantan Tengah ini.

“Khususnya terkait polusi udara yang berkenan dengan kabut asap,” ungkapnya.

Toyib menuturkan, terjadi peningkatan jumlah titik api dan luasan kebakaran lahan juga sudah meluas. Pada Agustus ini sudah meningkat tiga kali dari bulan-bulan sebelumnya.

“Jadi masukan dari beberapa instansi teknis terkait khususnya dari Korem meminta bantuan sarpras karena personel sudah siap kemudian dari Polda tadi agar diberikan himbauan kepada Toga (Tokoh Agama) dan Tomas (Tokoh Masyarakat) melakukan sosialisasi. Dari hidup dan kehutanan ada memberi masukan diberi semacam maklumat,” tuturnya.

Hotspot mengalami tren peningkatan pada bulan Mei 2023 sampai Agustus 2023, bahkan untuk bulan Agustus 2023 sudah lebih 3x lipat dari total HS Januari-Juli 2023.

Kejadian Karhutla dan luas Karhutla yang ditangani mengalami peningkatan pada bulan Mei 2023 sd bulan Agustus 2023, bahkan untuk bulan Agustus 2023 sudah lebih 3x lipat dibanding bulan Juli 2023.

Sampai dengan 30 Agustus 2023, hotspot terdeteksi sebanyak 8.506 hotspot, Kejadian Karhutla dilaporkan 1.811 kejadian, luas yang ditangani sekitar 5.569,32 hektar, sedangkan luas berdasarkan analisis citra oleh Kementerian LHK sd Juli 2023 seluas 2.948,04 hektar. HS terbanyak yaitu di Kab. , Kab. , Kab. .

Kejadian Karhutla terbanyak dilaporkan di Kota Palangka Raya, dan Kotawaringin Timur. Luas Karhutla yang ditangani terluas dilaporkan yaitu di Kotawaringin Barat, Barito Selatan dan Seruyan. Luas Karhutla berdasarkan analisis citra oleh Kementerian LHK, terluas yaitu Sukamara, Kotawaringin Barat dan Seruyan.

Ahmad Toyib menambahkan, situasi atau kondisi masih aman. Tim darat dan udara terus melakukan proses pemadaman terkait titik-titik api yang ada muncul di lapangan.

“Karena ini fluktuatif, hari ini kondisi tidak sehat bisa jadi besok sedang, bisa jadi sehat. Kotim dan Pangkalan Bun juga begitu karena kondisi fluktuatif,” pungkas Toyib. (asp)