DAD Dukung Penuh Kebijakan Pemda Selesaikan Konflik di Desa Bangkal

Whatsapp Image 2023 10 08 At 6.49.53 Pm
Ketua Umum DAD Provinsi Kalteng, H. Agustiar Sabran

, PALANGKA RAYA – Menyikapi konflik antara masyarakat dengan perusahaan di , Kabupaten Seruyan, Dewan Adat (DAD) Provinsi menyampaikan beberapa imbauan untuk menjaga dan menentramkan kondisi agar semakin kondusif dan tertib.

Konflik terkait realisasi plasma 20 persen tersebut menjadi perhatian semua pihak. Terutama, pasca adanya berdarah hingga menimbulkan korban jiwa.

“Kita menyayangkan dan prihatin dengan bentrokan yang terjadi, hingga ada korban jiwa. Kita meminta semua manahan diri dan harus bersatu menjaga kondusifitas Kalteng,” kata Ketua , , Minggu (8/10/2023).

Agustiar Sabran menegaskan, DAD Kalteng mendukung penuh kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah daerah dan instansi vertikal terkait, agar konflik yang terjadi antara masyarakat dengan PT HMBP di Desa Bangkal, segera diselesaikan.

“Pak Gubernur dan sudah berangkat ke Kotim untuk rapat dengan Pemkab Seruyan dan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan ini. Kita tentu sangat mendukung, agar konflik ini segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Agustiar juga menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas meninggal dan adanya masyarakat yang terluka akibat bentrokan di lokasi PT HMBP di Desa Bangkal.

“Tadi pagi kita juga telah membesuk korban luka-luka. Semoga tidak ada lagi korban jiwa, karena kita sangat berduka dengan adanya korban jiwa akibat bentrok tersebut,” kata Agustiar.

DAD juga tambahnya, mengimbau aparat kepolisian dan masyarakat untuk menahan diri dan bersinergi menciptakan ketentraman dan ketertiban di daerah konflik. Disampaikannya, memperhatikan informasi dan laporan yang masuk berkenaan dengan maraknya keberadaan ormas-ormas baik yang mengatasnamakan masyarakat Dayak dan lainnya.

“Maka, dengan kerendahan hati kami minta untuk turut serta memberikan ketenangan dan keteduhan bagi anggotanya. Beri ruang bagi pemda untuk bekerja sesuai ketentuan. Hormati kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah dukung lembaga adat untuk memberikan keteduhan pasca konflik demi kedamaian bersama,” pungkasnya. (asp)