BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo menganggapi terjadinya gempa di Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) pada Senin (30/10/2023) sekitar pukul 01.22 dini hari lalu.
Wagub mengatakan, pihaknya Pemprov Kalteng bersama dengan pihak terkait lainnya sudah mendiskusikan mengenai siklus bencana. Karena kata Wagub, bencana tidak bisa diukur apakah bencana hari ini tidak ada, dan besoknya menjadi ada, ataupun sebaliknya.
“Tetapi, kami selalu mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota untuk selalu menyikapi itu dengan baik, salah satunya dengan menyiapkan dana tanggap darurat, dana tidak terduga yang memadai,” ucapnya, Selasa (2/11/2023).
Kejadian gempa bumi tersebut sambung Wagub, tanpa sepengetahuan pihaknya, tetapi daerah selalu pihaknya ingatkan agar mempersiapkan diri dengan menyiapkan mitigasinya dan dukungan anggarannya.
Wagub juga menyebutkan, gempa di Sampit ini merupakan kejadian yang tidak bisa diprediksi, karena dari BMKG pun tidak ada ramalan mengenai kejadian gempa tersebut.
“Tetapi hal itu menjadi masukan kedepan, kita harus bisa lebih cermat lagi untuk bisa melihat faktor-faktor kebencanaan di luar dari kemarau, banjir, kebakaran atau tanah longsor dan sebagainya, termasuk gempa ini harus kita lakukan kajian lebih mendalam untuk antisipasi kedepan,” tambahnya. (asp)