BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Satgas Pangan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif guna menjaga terjadinya kenaikan/lonjakan harga-harga menjelang Nataru.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kalteng pada kegiatan high level meeting membahas mengenai antisipasi lonjakan harga jelang natal dan tahun baru (Nataru) TPID Kalteng bersama BI Kalteng, di Kantor BI Kalteng, Jumat (8/12/2023).
Hal itu ditegaskan Wagub karena dalam waktu dekat ini, akan berlangsung perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seiring dengan perayaan tersebut, mobilitas masyarakat umumnya akan mengalami peningkatan, hal ini akan berdampak pada peningkatan permintaan beberapa komoditas, khususnya pada kelompok transportasi.
“Menyikapi kondisi tersebut, kita selaku Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh komponen yang ada di Kalimantan Tengah tentunya harus melakukan berbagai langkah sinergis, responsif dan tepat sasaran dalam menyikapi potensi inflasi di Kalimantan Tengah, khususnya bahan pokok,” katanya.
Wagub menambahkan, agar melakukan upaya pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang kebutuhan pokok dan melakukan upaya stabilisasi melalui operasi pasar dan mengembangkan sentra produksi komoditas tertentu yang bergejolak.
“Saya juga meminta agar melakukan kajian menyeluruh terhadap dampak atau konsekuensi atas kebijakan dalam menaikkan tarif jasa layanan publik yang berada dalam kewenangannya sehingga tidak mendorong peningkatan inflasi dan juga terus melakukan komunikasi yang efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, Taufik Saleh mengatakan, sampai dengan bulan November ini, Provinsi Kalteng masih bisa mengendalikan inflasi pada level yang cukup rendah.
“Ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa di tengah-tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua TPID Provinsi Kalteng, H. Nuryakin menyebutkan, TPID Kalteng telah melakukan beberapa upaya pengendalian inflasi, yaitu turun ke pasar dan sentra produksi guna memastikan kecukupan stok dan ketersediaan Bapok yang terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, melaksanakan operasi pasar dan/atau pasar murah sesuai harga acuan Pemerintah untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat di daerah masing-masing dan mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengendalian inflasi daerah.
“Selanjutnya, mengawal kelancaran distribusi bapok ke pasar-pasar rakyat di wilayah masing-masing, berkoordinasi dengan Satgas Pangan serta pihak terkait lainnya, serta melaksanakan kegiatan Bazar Pangan dan Pasar Penyeimbang Bersubsidi,” tandasnya. (asp)