Kalteng Punya Peluang Besar Menjadi Daerah Penyokong Pangan

Whatsapp Image 2023 12 11 At 9.53.16 Pm
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan arahannya Pembinaan Penyuluh Pertanian Dan Petani Dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung (Foto: MMC Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalteng menjadi salah satu daerah yang dicanangkan sebagai lambung pangan nasional. Program food estate disiapkan untuk menjawab kebutuhan pangan Nasional.

Menindaklanjuti perihal tersebut Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman bertemu dan berdiskusi dengan para petani serta penyuluh pertanian lapangan, yang hadir pada acara Pembinaan Penyuluh Pertanian Dan Petani Dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung, di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Senin (11/12/2023).

Sebagai daerah yang dekan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, kata Mentan Andi Amran, Kalimantan Tengah mempunyai peluang besar untuk menjadi daerah penyokong pangan.

“Kalau krisis pangan, ini akan melompat menjadi krisis politik. Kalau sudah menjadi krisis politik, konflik sosial tidak bisa dihindari. Sehingga pangan menjadi strategis dalam menjaga keutuhan negara,” ucapnya.

Mentan menjelaskan, tujuan pemerintah pusat membangun lumbung pangan atau food estate adalah untuk menjaga ketersediaan pangan bukan hanya pada tingkat nasional, namun juga dunia.

“Saat ini kita tanam, nanti tiga tahun kemudian kita sudah swasembada. Tahun keempat kita sudah bisa jadi negara ekspor pangan,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran mengatakan, program nasional food estate akan terus diupayakan membantu pertumbuhan indeks pertanaman dan ekonomi petani.

“Hal ini tergambar dari adanya Peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun ke tahun. Dimana sampai triwulan III (Oktober 2023) NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan telah mencapai 118,77 persen,” ucapnya.

Gubernur menyebutkan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS). Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode lima tahun terakhir.

Selanjutnya, tambah Sugianto Sabran, dalam upaya terus meningkatkan produktivitas pertanian, pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Bank Kalteng akan meluncurkan program Kartu Tani Berkah.

“Sedangkan untuk meningkatkan produksi padi telah diprogramkan pengembangan Beras Pera Varietas PB-42 dan Varietas Lokal Siam Epang. Untuk penanganan pasca panen dilakukan pembangunan RMP dan RTR serta alsintan seperti mesin pemanen dan mesin perontok padi,” jelasnya. (asp)