BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan, untuk pencapaian penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 15,38 persen.
Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalteng, Sri Suwanto mengatakan, berdasarkan hasil studi kasus gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting di Kalteng berada pada angka 26,9 persen, turun 0,5 persen dari tahun 2022 yaitu 27,4 persen.
“Dengan target pencapaian tahun 2024 sebesar 15,38 persen,” kata Sri saat mewakili Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo pada Pra Rapat Koordinasi (Rakor) Pemetaan Rencana Kerja dan Penandaan Anggaran Stunting 2024, di Aula Bappeda setempat, Senin (22/1/2024).
Sementara untuk di tahun 2023 masih belum terbit, tetapi sebagai gambaran, pencapaian prevalensi stunting berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi (E-PPGM) bulan Desember 2023 yaitu 11,46 persen.
“Untuk mencapai target yang telah ditentukan, dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas lintas sektor dengan berbagai program yang dapat menyentuh secara langsung pada kelompok sasaran,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan dan upaya Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam melakukan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting, Gubernur Kalteng telah mengeluarkan Keputusan Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah.
“Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor, termasuk memfasilitasi perencanaan kegiatan dan penganggaran,” tandasnya. (asp)