BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo menghadiri asistensi pelaksanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal, di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (30/1/2024).
Edy Pratowo mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) hingga saat ini terus mendorong percepatan pembangunan daerah, terutama sektor infrastruktur untuk aksesibilitas, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
“Upaya percepatan pembangunan harus terus kita lakukan, khususnya meningkatkan status desa-desa yang masih tertinggal,” ungkap Edy.
Menurutnya, ada beberapa tantangan harus mampu dihadapi, antara lain rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya akses dan sarana infrastruktur, serta keterjangkauan wilayah.
“Desa Tertinggal identik dengan persoalan kemiskinan, stunting, pernikahan di bawah umur, dan yang rentan adalah minimnya kesejahteraan masyarakat, khususnya akses bagi perempuan ibu dan anak,” jelasnya.
Hingga saat ini beber Edy Pratowo, pihaknya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah intens menggerakkan berbagai program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan perempuan ibu dan anak.
“Perlu ada upaya ekstra dan sinergisitas antara pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait, termasuk dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Desa PDTT,” tandasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2023, terdapat 0 Desa Sangat Tertinggal, 143 Desa Tertinggal, 704 Desa Berkembang, 391 Desa Maju, dan 194 Desa Mandiri. Dilihat dari data tersebut, memang sudah tidak ada lagi desa sangat tertinggal di provinsi Kalimantan Tengah. (asp)