BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Marsoro mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum dibandingkan bulan yang sama tahun lalu menunjukkan adanya peningkatan.
Eko menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalteng di 4 kabupaten/kota, pada Februari 2024 terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,27.
Diketahui, indeks harga konsumen adalah indeks harga yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
“Pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,46 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,74 pada Januari 2023 menjadi 105,27 pada Januari 2024,” ucap Eko.
Eko juga menyebutkan, inflasi tertinggi terjadi di Kapuas sebesar 2,90 persen dengan IHK sebesar 106,13 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,14 persen dengan IHK sebesar 104,52.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers terkait dengan Perkembangan Indeks Harga Konsumen Bulan Februari 2024, di Ruang Vicon BPS Kalteng, Jum’at (1/3/2024).
Adapun tingkat inflasi m-to-m atau Februari terhadap Januari 2024 dan tingkat inflasi y-to-d, beber Eko Marsoro masing-masing sebesar -0,46 persen dan -0,27 persen.
Ia membeberkan, bahwa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain beras, ikan gabus, Sigaret Kretek Mesin.(SKM), tomat, gula pasir, ikan nila, bawang putih, udang basah.
Selain itu, emas perhiasan, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan saluang, angkutan udara, nasi dengan lauk, makanan ringan snack, telur ayam ras, biskuit, cabai merah, ikan asin sepat, sewa rumah, dan susu bubuk.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain daging ayam ras, ikan papuyu, minyak goreng, bawang merah, baju muslim wanita, bahan bakar rumah tangga, ikan layang/ikan benggol, sabun mandi cair, daging babi, masker, semen, kacang panjang, daun singkong, sepatu anak, daging sapi, solar, ikan selar/ikan tude, ikan asin telang, jagung manis, dan tisu.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain beras, telur ayam ras, ikan gabus, angkutan udara, minyak goreng, bakso siap santap, kangkung, cabai merah.
Selain itu, mie kering instant, ikan kapar, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, ayam bakar, ikan bakar, udang basah, gula pasir, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM),dan bawang merah.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m,antara lain daging ayam ras, ikan nila, ikan patin, ikan papuyu, ikan bandeng/ikan bolu, ikan lele, bahan bakar rumah tangga, ikan peda, dan daging sapi,” pungkas Eko. (asp)