Produksi Jagung Pipilan Kering Kalteng 2023 Capai 34,47 Ribu Ton

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28%) sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai 34,47 ribu ton.

“Mengalami penurunan sebesar 14,14 ribu ton atau 28,09 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 48,61 ribu ton,” ucap Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro di Palangka Raya, Selasa (26/3/2024).

Eko membeberkan, puncak produksi JPK-KA28% pada 2023 sama dengan tahun 2022 yaitu terjadi di bulan September yaitu sebesar 11,16 ribu ton.

“Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen pada September 2023 relatif lebih tinggi 2,72 ribu ton atau 32,20 persen dibandingkan September 2022 yang sebesar 8,45 ribu ton,” jelasnya.

Sementara itu, sambung Eko, jika produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen (JPK-KA14%), produksi sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 25,48 ribu ton.

“Mengalami penurunan sebesar 10,45 ribu ton atau 29,08 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 35,93 ribu ton,” bebernya.

Sedangkan untuk realisasi luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 5,94 ribu hektare, mengalami penurunan sebesar 1,52 ribu hektare atau 20,43 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 7,46 ribu hektar.

Eko menyebutkan, puncak panen jagung pipilan 2023 sama dengan tahun 2022 yaitu terjadi di bulan September, dengan luas panen sebesar 1,42 ribu hektar.

“Puncak panen jagung pada September 2023 relatif lebih tinggi 278 hektare atau 24,40 persen dibandingkan September 2022,” imbuhnya.

Diketahui, produksi jagung tongkol kering panen diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih) dengan produktivitas. Hasil produksi jagung tongkol kering panen kemudian dikonversi menjadi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen dan 14 persen berdasarkan hasil Survei Konversi Jagung yang dilakukan pada 2020 (SKJG 2020). (asp)