DLH Palangka Raya Intensifkan Program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar

, – Dinas Hidup (DLH) Kota Palangka Raya semakin memperkuat upaya pencegahan hutan dan lahan () melalui program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pendampingan dan praktik pengolahan produk teh dari daun karamunting, yang melibatkan masyarakat binaan DLH di rumah produksi Jt Fresh, Jalan G Obos, Jumat (6/9/2024).

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan pengolahan produk ramah lingkungan dari limbah pembukaan lahan.

Masyarakat didorong untuk mengubah limbah yang biasanya tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai , seperti teh dari daun karamunting.

Kepala DLH Kota Palangka Raya, melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) DLH, Yudo Asbela, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah upaya terobosan untuk mencegah karhutla melalui pemberdayaan masyarakat serta kolaborasi dengan UMKM.

“Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang bahaya , tetapi juga memberikan alternatif melalui inovasi pengolahan produk ramah lingkungan. Kami berharap, melalui produk seperti Teh PLTB ini, masyarakat bisa melihat bahwa limbah pun bisa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” ujar Yudo.

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa DLH akan terus melibatkan masyarakat di setiap kelurahan di Kota Palangka Raya dalam pelaksanaan program PLTB.

Tujuannya sambungnya, adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karhutla, sekaligus memperkuat pengembangan inovasi lingkungan yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga.

“Ke depan, DLH akan terus memperluas keterlibatan pihak-pihak lain dalam program ini. Kami berkomitmen untuk mengembangkan PLTB serta inovasi-inovasi lainnya dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, tentunya dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat,” tambah Yudo.

DLH berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan UMKM ini dapat menjadikan program PLTB sebagai solusi efektif untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah karhutla.

“Ini bukan sekadar soal pencegahan kebakaran, tapi juga tentang menciptakan solusi jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Yudo. (asp)