BALANGANEWS, KASONGAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Rudi Hartono, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di wilayah tersebut, terutama menjelang musim kemarau yang diprediksi panjang.
Rudi Hartono menegaskan, beberapa wilayah di Kabupaten Katingan telah mengalami kebakaran lahan seiring masuknya musim kemarau. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengulangi kesalahan dengan membakar lahan yang bisa memicu terjadinya kabut asap, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
“Kita harapkan, masalah asap tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi yang membakar lahan dan hutan di Katingan. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga kesehatan dan keselamatan kita semua,” tegas Rudi Hartono, Selasa (30/7/2024)
Ia menambahkan, masyarakat yang hendak membuka lahan tidak perlu membakar, namun jika terpaksa harus dilakukan, mereka diwajibkan melapor kepada pihak berwenang di tingkat desa atau kecamatan. Selain itu, pembakaran lahan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam pengawasan agar api tidak menyebar ke wilayah lain.
“Kalau soal membakar lahan, jelas ada aturannya. Jadi, pahami aturan yang sudah ditetapkan agar tidak berurusan dengan hukum. Selain itu, buatlah pembatasan yang jelas agar api tidak meluas,” ujarnya.
Dengan kondisi cuaca yang semakin panas, Rudi mengingatkan bahwa risiko kebakaran hutan dan lahan semakin tinggi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Katingan telah memasuki fase musim kemarau, di mana kebakaran dapat terjadi dengan cepat hanya dari percikan kecil, bahkan dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
“Kita sudah memasuki musim kemarau. Artinya, percikan api sekecil apa pun, seperti membuang puntung rokok, bisa memicu terjadinya kebakaran. Jadi, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan,” tambahnya.
Rudi juga menekankan bahwa penanganan karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan instansi vertikal seperti TNI, Polri, dan para relawan pecinta lingkungan. Sinergi antara semua pihak, termasuk masyarakat, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya karhutla di seluruh wilayah Katingan.
“Tentu kita semua tidak ingin kebakaran hutan dan lahan terjadi lagi. Maka dari itu, mari kita bergandengan tangan, bersama-sama kita cegah agar Katingan bebas dari karhutla,” pungkasnya. (fe)