OJK Kalteng Dorong Penguatan Ekonomi Umkm Dukung Ekonomi Asean

89eedf8e 6ecb 40aa ab57 d82b9b1b24bd
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Otto Fitriandy

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Seiring Pertumbuhan Ekonomi ASEAN yang sejalan dengan peningkatan UMKM di Provinsi Kalimantan Tengah, OJK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) turut mendukung dengan mendorong Lembaga memberikan akses keuangan bagi Pelaku UMKM.

Hal ini dapat dilihat dari penyaluran dari Bank Umum kepada UMKM di Provinsi Kalimantan Tengah yang selalu meningkat proporsinya.

“Pada Juni 2023 proporsi penyaluran kepada UMKM sebesar 36 persen, meningkat dari tahun 2022 yang memiliki proporsi sebesar 33 persen,” kata Kepala OJK Provinsi Kalteng, Otto Fitriandy di Palangka Raya, Senin (14/8/2023).

Selain itu, sambung Otto, untuk mendorong peningkatan UMKM di Provinsi Kalimantan Tengah, OJK menginisiasi beberapa program salah satunya adalah Kredit Melawan Rentenir dengan memberikan bunga rendah dengan proses yang mudah.

Program Kredit Melawan Rentenir yang telah dimiliki Perbankan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Bank Kalteng (Betang Berkah dan ), BPR Sampuraga Cemerlang (Kredit Tabung), dan BPR Artha Sukma Sejahtera (Kurda).

“Dengan adanya program Kredit Melawan Rentenir diharapkan dapat mempermudah UMKM dalam meningkatkan permodalannya dengan mengakses kredit yang berbiaya rendah sehingga terhindar dari Rentenir dan dapat meningkatkan kapasitas usahanya dengan lebih optimal,” jelasnya.

Di sisi lain, tambah Otto, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, OJK mendukung upaya Pemerintah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tersebut.

“Melihat kawasan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang subur dan memiliki potensi besar untuk menjaga keseimbangan iklim global dalam hal ini pada kawasan gambut sesuai Keputusan Menteri Hidup dan Kehutanan RI Pulau Kalimantan memiliki 190 KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut) seluas 8.404.818 Ha. Dalam hal ini Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 35 KHG dengan luas 4.675.105 Ha atau setara dengan 55,62 persen dari Pulau Kalimantan,” ungkapnya.

OJK dalam mendukung program emisi gas rumah kaca melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, kata Otto, memiliki rencana dalam pembentukan cluster dan jagung di Wilayah Gunung Mas bekerjasama dengan PT Inggan Karya (IKN) sebagai pendamping para dalam mengembangkan ekosistem pertanian jagung,

“Program yang dimiliki PT IKN memberikan inovasi baru dengan didukung adanya fasilitas smart technology yang ramah lingkungan dan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil pertanian menggunakan IoT smart farming,” pungkasnya. (asp)