Bapenda Kalteng Uji Coba Pembayaran Pajak Kendaraan Lewat Aplikasi, Bakal Dilaunching Waktu Dekat

Whatsapp Image 2025 08 14 At 8.05.43 Pm
Kepala Bapenda Kalteng, Anang Dirjo

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah melakukan uji coba sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui aplikasi yang dapat diakses dari mana saja.

Inovasi ini direncanakan akan resmi diluncurkan dalam waktu dekat. Dengan aplikasi ini masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor Samsat untuk membayar bajak kendaraan bermotor.

Kepala Bapenda Kalteng, Anang Dirjo, mengatakan langkah ini merupakan arahan Gubernur Kalteng untuk memudahkan wajib pajak, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil.

“Sesuai dengan perintah Pak Gubernur, bagaimana masyarakat membayar pajak itu tidak memerlukan biaya yang besar dan harus datang ke Samsat dari jauh-jauh desa,” ujar Anang usai rapat Rekonsiliasi PKB, Opsen PKB, BBNKB, Opsen BBNKB, dan Opsen MBLB Triwulan II 2025 di Aula Bapenda Kalteng, Kamis (14/8/2025).

Ia mencontohkan, ada pajak yang nilainya hanya Rp500 ribu, namun biaya perjalanan ke Samsat bisa jauh lebih mahal. Dengan QRIS, kendala tersebut diharapkan teratasi.

“Hari ini kita sudah melakukan simulasi untuk pembayaran pajak melalui QRIS. Mudah-mudahan dalam minggu ini kita sebarkan ke seluruh UPT,” katanya.

Masyarakat nantinya cukup mengakses aplikasi dari ponsel tanpa membawa uang tunai. “Artinya masyarakat yang ingin bayar tanpa harus bawa duit. Kalau ada ATM-nya bisa bayar melalui QRIS,” ungkap Anang.

Ia menambahkan, proses pembayaran juga dibuat sesederhana mungkin, sehingga memudahkan masyarakat.

“Hari ini juga kita sudah simulasikan membayar pajak itu menggunakan aplikasi melalui HP dengan fitur hanya cuma tiga, sangat efisien dan mudah sekali yaitu NIK, nomor handphone, dan nomor polisi,” ujarnya.

Aplikasi tersebut nanti akan diberi nama Huma Betang. Dan dikembangkan vendor asal Korea Selatan dan dapat digunakan di berbagai kanal pembayaran seperti bank, Alfamart, Indomaret, hingga Gopay.

“Aplikasi ini sudah siap tinggal kita distribusikan saja. Kemudian malam ini rencana kita mau simulasikan. Vendornya berasal dari Korea Selatan. Dan namanya ini kita sesuaikan dengan visi dan misi Gubernur Kalteng,” pungkas Anang. (asp)