BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalteng, melakukan aksi damai menyuarakan penolakannya terhadap ormas radikal dan intoleran yang ada di Kalteng dan di Indonesia.
Aksi yang dinamakan mimbar bebas tersebut, dilaksanakan di Tugu Soekarno, Jalan S. Parman, Palangka Raya, Sabtu (28/11/2020), yang dikawal kepolisian itu, mengajak seluruh pemuda dan elemen masyarakat untuk menjaga falsafah huma betang serta keutuhan NKRI dari ormas yang dapat memecah persatuan dan memecah belah bangsa.
Satu persatu mahasiswa ini melakukan teatrikal, puisi dan menyuarakan penolakan terhadap ormas yang dianggap radikal termasuk FPI.
“Islam adalah agama yang rahmatan-lil-alamin yang saling mengasihi dan menyayangi serta menjaga toleransi. Untuk itu jangan memprovokasi atau memecah belah bangsa, kami menolak ormas radikal dan intoleran di Bumi Tambun Bungai dan Indonesia. Tingkatkan semangat kita hidup berdampingan dengan damai, sejuk dan harmonis dan saling menghargai. Itu yang kita jaga, jangan sampai ada ormas yang memecah belah keutuhan NKRI, itu yang kita tolak. Kita menolak ormas apapun yang berafiliasi dan radikal,” kata Syarifudin dalam orasinya.
Kegiatan juga diiringi dengan sholawatan serta menyampaikan anjuran agama untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama golongan dan tidak saling memecah belah elemen bangsa.
Orasi ditutup dengan pernyataan bersama, yakni menolak segala bentuk ormas radikal, intoleran termasuk PFI.
“Kegiatan ini untuk menyampaikan pikiran anak muda Kalteng, yang juga dapat mengajak seluruh pemuda guna menjadi motivasi untuk saling hidup rukun dan damai. Kami juga mengajak dengan tiga hal, yakni nilai Islam adalah agama yang damai dan penyayang, Indonesia adalah bangsa yang beradab dan berbudi pekerti yang luhur dan di Kalteng ada falsafah huma betang, dimana mengajarkan toleransi dan gotong royong dan kebersamaan. Kita melihat saat ini di Indonesia, adanya gerakan ormas yang mengarah kepada pembelahan-pembelahan di masyarakat. Jadi kita mengajak untuk damai dan bersatu untuk saling bertoleransi,” kata Ketua PMII Kalteng, Surya Noor, sekaligus penggiat aksi.
Dikatakan Surya, melihat situasi banyaknya upaya ormas atau kelompok tertentu yang punya faham ekslusif, terlihat radikal dan ekstrim serta intoleran yang mengkampanyekan pikirannya, sehingga membuat situasi terpecah belah.
“Kami juga mengkampanyekan pikiran kami, yakni untuk damai, dan mengajak semuanya untuk menolak faham-faham yang seperti itu. Untuk itu kita mengajak untuk saling toleransi, saling menjaga kebersamaan,” katanya.
Terkait Pilkada, PMII juga menyerukan untuk saling menjaga kedamaian dan mensukseskan Pilkada di Kalteng secara damai, kondusif dan aman serta tentram. (hdr)