BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyarankan pemerintah daerah mulai memikirkan rencana pemindahan atau relokasi bangunan puskesmas/pustu hingga sekolah, yang terendam banjir.
Menurut Ketua Komisi III, Duwel Rawing, bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu berdampak pada lini infrastruktur rawan banjir.
Menurutnya banjir di beberapa daerah yang terdampak berakibat negatif pada bangunan yang terendam banjir, seperti kayu-kayu rusak akibat rendaman air. Tidak hanya itu, ucapnya, peralatan di puskesmas/pustu serta buku-buku di sekolah setempat, juga banyak yang rusak akibat terkena air.
“Kami menyarankan agar pemerintah merelokasi bangunan ke daratan yang lebih tinggi, agar sarana prasarana pendidikan serta kesehatan tidak mengalami kerusakan,” ujarnya disela-sela rapat kerja belum lama ini.
Melalui relokasi itu, ucapnya, maka pelayanan kesehatan maupun pendidikan bisa berjalan dengan lancar sesuai harapan.
Pasalnya apabila fasilitas tersebut terkena banjir, maka jelas memberikan dampak negatif bagi bangunan, peralatan hingga pelayanan kepada masyarakat.
Terkait itu, mantan Bupati Katingan dua periode itu mencontohkan, seperti yang terjadi di Baun Bango Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan.
Dilaporkan, ujar dia, puskesmas di wilayah itu banyak alat-alat puskesmas yang rusak, akibat rendaman air dalam jangka waktu lama.
Ditambahkannya, bangunan sekolah hingga alat di puskesmas tersebut harganya jelas tidak murah yang mana totalnya mencapai miliar rupiah.
“Solusi jangka panjangnya mau tidak mau melakukan inventaris bangunan pelayanan publik, yang mudah terendam banjir,” ujar wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas (Gumas) tersebut.
Selain itu, dirinya juga berharap pelaksanaan itu bisa bersamaan dengan relokasi rumah-rumah penduduk ke daratan yang lebih tinggi.
Apalagi, ujarnya, debit air yang tidak bisa diprediksi seperti beberapa waktu lalu bisa saja kembali terjadi. Karena itu diharapkan agar kawasan pemukiman juga mesti mulai mencari daratan yang lebih tinggi atau perbukitan di pinggiran jalan. Intinya jangan lagi berlokasi di pinggiran atau bantaran sungai yang rawan banjir. (ega)