BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B. Aden mengharapkan Provinsi KalimantanTengah (Kalteng) terbebas dari makanan-makanan yang tidakluarsa, yang beracun, atau yang berbahaya bagi masyarakat dan obat-obatan yang berbahaya.
Hal tersebut didampaikan Herson usai membuka kegiatan FGD yang di selenggarakab Balai Besar POM di Palangka Raya terkait dengan persepsi lintas sektor terhadap pelayanan publik BBPOM, Kamis (14/4/2022) kemarin.
Dimenjelaskannya, bahwa luasnya wilayah Kalimantan Tengah memungkinkan arus keluar masuknya barang dari berbagai arah, adanya beberapa pelabuhan seperti di Kumai dan Sampit, jalur darat yang semakin mudah diakses dengan jalur trans Kalimantan, serta jalur-jalur di perbatasan akan memperbesar peluang masuknya produk-produk ilegal, khususnya obat dan makanan ke Kalimantan Tengah.
Selain itu, berkembangnya teknologi yang semakin pesat memungkinkan peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan, sehingga masyarakat perlu pendampingan dalam menghadapi era digitalisasi ini.
Ia juga menjelaskan bahwa, makanan-makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi sepeti yang tidakluarsa, dan lain sebagainya harus disosialisasikan kepada masyarakat.
“Kita punya aturan, punya regulasi, tetapi masyarakat engga tahu dimana tempat melapornya, jadi misalnya, kita mendapatkan makanan yang tidak luarsa itu bagaimana?, begitu juga dengan obat-obat terlarang, nah ini bagaimana kita melakukan ini, supaya jangan sampai Kalimantan Tengah ini rusak dengan hal-hal seperti itu,” jelas Herson.
“Yang penting disosialisasikan kepada masyarakat, kalau ada aturannya kalau tidak disosialisasikan kan jadi bingung,” lugasnya. (asp)