Harga Bawang Merah Picu Inflasi di Kalteng Juli 2022

IMG 20220801 WA0010
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Bawang merah kembali andil komoditas utama sumbang Inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Juli 2022.

Dimana, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, terjadi inflasi di Kalteng sebesar 0,44 persen pada Juli 2022.

Inflasi Kalteng tersebut terjadi, berdasarkan dua kota acuan, yakni Palangka Raya sebesar 0,56 persen dan Sampit sebesar 0,24 persen.

“Pada Juli 2022, berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi inflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,89,” beber Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, Senin (1/8/2022).

Ia menerangkan, berdasarkan dua kota acuan tersebut, bawang merah andil sumbang inflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit, masing-masing 0,14 persen dan 0,04 persen.

Kendati demikian, komoditas utama yang paling besar sumbang Inflasi di Kota Palangka Raya, yakni angkutan udara sebesar 0,23 persen, sedangkan di Sampit paling besar, yaitu Ikan Tongkol atau Ambu-Ambu sebesar 0,10 persen.

Selain angkutan udara, Ikan Tongkol atau Ambu-Ambu, Bawang Merah, komoditas utama yang andil inflasi di Kalteng, yaitu Cabai Rawit. Cabai Rawit hanya sumbang 0,03 persen inflasi di Kota Palangka Raya.

Sementara itu, untuk Daging Ayam Ras yang bulan sebelumnya andil inflasi di Palangka Raya dan Sampit, tapi pada bulan Juli 2022 ini, komoditas tersebut andil deflasi di dua Kota acuan tersebut, dengan masing 0,07 persen dan 0,15 persen.

Selain daging ayam ras, hal serupa terjadi pada minyak goreng. Dimana beberapa bulan terakhir minyak goreng sempat langka dan mengalami kenaikan harga, tetapi pada bulan Juli 2022 ini, minyak goreng juga komoditas utama andil deflasi di Palangka Raya dan Sampit. (asp)