BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Selain untuk mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) merupakan bentuk keseriusan PT. PLN (Persero) dalam menekan emisi karbon dengan mempercepat transisi energi bersih.
“Pengoperasian SPKLU ini merupakan bentuk keseriusan PLN dalam menekan emisi karbon dengan mempercepat transisi energi bersih di berbagai sektor,” kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Kalselteng, Samuji, Jum’at (5/8/2022).
Ia menjelaskan, SPKLU Pertama di Kalimantan Tengah ini dibangun untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi berbasis baterai.
“Dengan hadirnya SPKLU ini, kami PLN berharap, agar dapat mengurangi emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar Fosil,” tegas Samuji.
Ia mengatakan, masa depan nantinya, menuntut penggunaan energi yang ramah lingkungan sekaligus efisien. Energi yang bersifat fosil dan mahal lambat laun akan tersisih digantikan energi hijau yang ramah lingkungan dan tepat guna.
“Itulah perlunya kita bersiap untuk beralih dari penggunaan energi fosil ke energi listrik untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, sehingga menciptakan Green Environment dengan gaya hidup menggunakan ekosistem peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Gerakan penggunaan kendaraan listrik adalah transformasi gaya hidup sebagai lompatan teknologi, serta merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan.
“Sebagai contoh kendaraan berbahan bakar minyak lambat laun akan digantikan kendaraan listrik. Dapat kita saksikan motor dan mobil listrik kini telah banyak bersliweran di jalan-jalan,” sebutnya.
Ia menambahkan, memang dibanding kendaraan konvensional berbahan bakar minyak, populasi kendaraan listrik relatif masih sedikit.
“Namun, seiring dengan teknologi baterai yang semakin maju, harga yang kompetitif, dan pilihan yang bervariatif maka kami optimis kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan yang siap mengguncang dunia,” beber Samuji.
Ia menegaskan, PLN sangat siap untuk mendukung gerakan Green Environment. Dimana saat ini PLN Kaltengteng menyediakan keandalan listrik untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik, saat ini daya mampu Sistem Barito Mahakam sebesar 1.705 MW, dengan beban puncak mencapai 1.230 MW, sehingga surplus daya mampu 475 MW. (asp)