BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pengurus Cabang Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) se-Kalimantan menggelar Borneo Palm Oil Forum (BF) yang ke-5 tahun, yang digelar secara terpusat di Swiss-belhotel Danum Palangka Raya pada tanggal 23-25 Agustus 2022.
Kegiatan pembukaan dengan mengangkat tema Menuju Industri Sawit Borneo lebih berkelanjutan ini digelar di Ballroom Swiss-belhotel Danum Palangka Raya, Rabu (24/8/2022).
Didalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Pelaksana Borneo Forum ke-5, Rizky Djaya didalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan program tahunan Pengurus GAPKI Cabang Se-Kalimantan yang sudah dimulai dilaksanakan pada tahun 2017 lalu di kota Balikpapan, Kaltim.
Pada tahun 2022 ini, acara BF ke-5 dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Kalteng dengan pengurus GAPKI Cabang Kalteng sebagai tuan rumah yang mendapat bantuan serta dukungan pelaksanaan dari Pengurus GAPKI Cabang Se-Kalimantan (Kaltim, Kalbar, Kalsel dan Kaltara).
“Hal ini berdasarkan kesepakatan bersama GAPKI Se-Kalimantan pada saat pelaksanaan Borneo Forum ke-4 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bahwa Borneo Forum ke-5 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah,” ucap Rizky.
Ia menyebutkan, maksud dari Borneo Forum ke-5 ini ialah untuk mewadahi para stakeholders perkelapasawitan untuk berdiskusi dan mengurai isu-isu strategis kelapa sawit khususnya di Wilayah Provinsi Kalimantan, dengan tujuan merumuskan solusi yang direkomendasikan untuk ditindaklanjuti secara bersama oleh para pemangku kepentingan industri kelapa sawit.
“Selain itu juga, memantapkan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan melalui sinergi para pihak guna memperkuat daya saing dan peran strategis bagi perekonomian nasional dan daerah dan merumuskan kebijakan dan dukungan keuangan daerah untuk industri kelapa sawit dan turunannya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat, Joko Supriyoni, yang diwakili olek Sekjen, Eddy Martono membeberkan, tema yang diangkat kali ini, yakni Menuju Industri Sawit Borneo lebih berkelanjutan adalah sangat tepat.
“Karena pengembangan industri hilir merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit, yang tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku tetapi perlu terus didorong ke industri hilir bahkan ke in produk,” tutur Eddy Martono.
Beber Eddy, dengan peran penting industri kelapa sawit baik didaerah maupun sarananya, ia mengharapkan jajaran Pemerintahan Daerah untuk terus mendukung investasi perkebunan Kelapa Sawit yang sudah ada dan turut membantu melawan kampanye negatif agar industri sawit dapat berkelanjutan.
“Dengan telah diundangkannya Undang-Undang hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terutama terkait dengan bagi hasil pendapatan dari sawit. Hal ini justru kami dukung untuk dapat menambah kesejahteraan masyarakat sekitar,” tandasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, Forkopimda Kalteng, Kepala Dinas tingkat Provinsi Kalteng, Gubernur Kaltim, Isran Noor, Gubernur Kalbar yang diwakili, Gubernur Kaltara yang diwakili dan Gubernur Kalsel yang diwakili, serta para pengusaha Kelapa Sawit. (asp)