Pemprov Kalteng Gelar Workshop Menuju Sawit Berkelanjutan

1859

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam rangka peningkatan produksi sawit dan peningkatan legalitas lahan para pekebun serta kesiapan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Pemprov melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Kalteng menggelar workshop Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB) di wilayah Kalimantan Tengah.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Rizky Badjuri di Aula Hotel Best Western Batang Garing, Palangka Raya, Senin (21/11/2022) menjelaskan, workshop tersebut digelar dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas pendamping sawit rakyat dan pengurus kelembagaan organisasi petani sawit menuju kesiapan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

ISPO sendiri merupakan kebijakan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen pemerintah untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.

“Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendamping sawit rakyat dan pengurus kelembagaan organisasi petani sawit menuju kesiapan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) serta pelatihan pendamping sertifikasi usaha pekebun kelapa sawit berbasis kompetensi,” ucap Rizky.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H. Nuryakin melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Leonard S. Ampung mengatakan, Pemprov Kalteng menyambut baik workshop tersebut. Ia menilai, momentum workshop tersebut merupakan sarana yang baik, sebagai wadah evaluasi bersama atas hasil pembangunan yang telah dicapai terkait pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, saya menyambut baik terlaksananya Workshop ini. Menjadi harapan kita bersama, kiranya melalui forum ini dapat menghasilkan harmonisasi dan sinkronisasi antara RAD PKSB tingkat Provinsi dengan RAD PKSB tingkat Kabupaten/Kota maupun dengan Unit Pelaksana Teknis Kementerian,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Leonard juga menyampaikan agar dalam workshop tersebut agar dibahas hal-hal urgent dalam RAD PKSB di Kalteng, seperti aspek legalitas lahan, aspek kemitraan perusahaan dengan masyarakat sekitar kebun, aspek budidaya kelapa sawit, aspek Sarana dan Prasarana, dan aspek Hilirisasi dan Pemasaran.

“Saya harapkan, aspek-aspek tersebut menjadi perhatian kita bersama, sebagai upaya kita semua dalam melakukan inventarisasi terhadap lahan-lahan pekebun sawit yang terindikasi dalam kawasan hutan, karena inti dari RAD PKSB adalah dalam rangka peningkatan produksi sawit dan peningkatan legalitas lahan para pekebun,” harap Leo. (asp)